Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Remeh, Ini Cara Cegah Bell's Palsy

Kompas.com - 13/02/2024, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit penyakit yang mengintai pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil jika abai pada kesehatan dan keselamatan, salah satu yang bisa menyerang ialah bell's palsy.

Bell's palsy adalah pelemahan yang terjadi pada salah satu sisi otot wajah sehingga salah satu sisi wajah tampak melorot. Salah satu penyebabnya yaitu pengendara motor dan pengguna mobil yang terpapar angin langsung ke wajah.

Baca juga: Video Mobil Ngebut Sambil Zig-zag di Jalan Tol, Berujung Kecelakaan

"Bell's palsy disebabkan karena adanya paparan suhu dingin, itu bisa dari AC atau angin yang terpapar pada salah satu sisi wajah kita terus menerus," ujar Dr. M. Arief Novianto, MKK, SpOk, Chief Medical Officer Cakra Medika Clinic, kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Ilustrasi AC MobilFreepik/Dianabygu Ilustrasi AC Mobil

Lantas bagaimana cara mencegah agar tidak terkena bell's palsy?

"Kalau misalkan penyebabnya terkait dengan virus baik itu influenza, parotitis, atau herpes, maka kita harus obati penyakitnya. Kalau tidak ditemukan infeksi virus maka kita harus perhatikan kondisi eksternal, yaitu paparan hawa dingin yang mengenai wajah," ujar Arief.

Baca juga: Pesan Polisi, Merokok Sambil Berkendara Didenda Rp 750.000

Dr Arief mengatakan, untuk pengendara sepeda motor biasakan pakai helm, baik itu helm full face yang menutupi semua bagian kepala atau helm open face atau biasa disebut half face yang terbuka di bagian depan.

Helm full faceDok. DAM Helm full face

Intinya, kata Arief, pilih helm yang menutupi bagian telinga karena salah satu penyebab bell's palsy itu adanya pelemahan saraf fasialis atau saraf ketujuh yang terletak di bagian dalam telinga.

Baca juga: Bocoran Toyota Hilux Rangga Sudah Dikaroseri, Hadir di IIMS 2024?

"Udara yang mengembus sampai masuk liang telinga berisiko menyebabkan pelemahan saraf fasialis tersebut, sehingga akan menyebabkan kelumpuhan syaraf," ujarnya.

Ilustrasi mengemudi sambil mendengarkan musikKompas.com Ilustrasi mengemudi sambil mendengarkan musik

Kemudian untuk pengemudi mobil, Dr Arief menyarankan agar posisi AC tidak langsung mengenai wajah. Usahakan mulut lubang AC diarahkan ke ruang yang tidak terkena langsung bagian muka.

"Untuk pengendara mobil, AC diarahkan ke posisi belakang tidak menyorot di wajah. Kemudian resiko pengemudi truk antar kota antar provinsi yang membuka kaca jendela, dia (sopir) memang tidak memakai AC tapi ada terpaan angin dari luar dari samping, ini juga jadi pemicu," katanya.

Baca juga: Merasakan Kebuasan Akselerasi BYD Seal

"Namun sebetulnya tidak hanya pengemudi, orang di rumah yang suka pakai kipas angin yang dekat sekali (dan anginnya mengenai) wajah itu juga bisa terjadi," ujar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau