Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Mobil Hybrid di Thailand Lebih Besar Dibandingkan di Indonesia

Kompas.com - 01/02/2024, 18:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Thailand sebagai salah satu basis produksi kendaraan roda empat terbesar di Asia Tenggara mencatatkan populasi yang cukup tinggi untuk battery electric vehicle (BEV), khususnya jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Melansir Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT), Kamis (1/2/2024), tercatat sudah ada sebanyak 38.410 kendaraan hybrid baru selama periode Januari - Maret 2023.

Angka tersebut mengkerdilkan populasi kendaraan hybrid di Indonesia. Sebab dalam kurun periode yang sama, pasar domestik Indonesia hanya mencatatkan sebanyak 6.418 kendaraan hybrid baru.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketimpangan penjualan kendaraan hybrid di Indonesia dan Thailand. Salah satunya adalah terkait regulasi pemerintah.

Baca juga: Bahas Teknologi Hybrid pada Mitsubishi Xpander HEV

Mobil listrik Honda e:N1 mulai di produksi di ThailandDok Honda - paultan.org Mobil listrik Honda e:N1 mulai di produksi di Thailand

Pemerintah Thailand sendiri menargetkan supaya kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) menyumbang 30 persen dari produksi kendaraan domestik pada tahun 2030.

Selain itu, ada pula patokan target untuk menjadikan Thailand sebagai pusat produksi kendaraan listrik di wilayah regional ASEAN.

Uthane Supatti, Vice President for Academic & Human Development EVAT menjelaskan, bertumbuhnya minat masyarakat Thailand terhadap kendaraan BEV bisa menjadi peluang emas untuk pengembangan tingkat lanjut.

“Thailand sudah memiliki catatan panjang dalam hal produksi otomotif dan sudah memahami cara pengerjaan yang lebih efisien. Pengembangan tingkat lanjut akan menciptakan lebih banyak peluang bagus untuk industri ini,” ucapnya.

Baca juga: Harga Xpander Cross dan Xpander Cross Hybrid Sama, Dijual Rp 420 Juta

Ilustrasi pameran Thailand International Motor Expo 2023 yang banyak memajang mobil listrik.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi pameran Thailand International Motor Expo 2023 yang banyak memajang mobil listrik.

Khoirunurrofik, Wakil Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FBUI) menjelaskan, tingginya angka kendaraan Hybrid di Thailand juga dipengaruhi oleh kapasitas produksi, pendapatan per-kapita, dan regulasi lebih menyeluruh.

Berdasarkan datanya, jumlah produksi mobil Indonesia berada di kisaran 1.121.967 unit per-tahun. Sementara Thailand, sudah mencapai 1.685.705 unit di periode sama. Jadi secara otomatis, volume kendaraan listrik yang ditawarkan ke pasar lebih banyak.

Selain itu pendapatan perkapita Thailand juga lebih tinggi dengan 7.233 dollar Amerika Serikat (AS). Adapun Indonesia, walau tingkat inflasi masih bisa ditekan di level 5 persenan, pendapatan perkapita-nya 4.291 dollar AS.

"Memang kalau dilihat dari sisi roadmap-nya. Mereka (Thailand ) sudah mulai dari tahun 2007, sedangkan Indonesia baru memulai di awal tahun 2014," ucap Khoirunurrofik kepada Kompas.com, belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau