Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Toyota Menghadapi Rangkaian Skandal Manipulasi Data

Kompas.com - 31/01/2024, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chairman Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda menyatakan bahwa perusahaannya akan melakukan transformasi besar-besaran usai terlibat dalam rangkaian skandal manipulasi data uji tipe.

Ia menyoroti salah satu akar masalah hadirnya pelanggaran tersebut karena terdapat 'hierarki' yang kaku di tubuh perusahaan terhadap afiliasi atau mitra usahanya.

Sehingga membuat beberapa pihak melupakan nilai-nilai dan prioritas yang kerap dijaga oleh Toyota Group, yaitu mengedepankan kejujuran serta mobilitas terjamin bagi semua masyarakat.

Baca juga: Bos Toyota Minta Maaf soal Skandal Toyota, Daihatsu, dan Hino

Pabrik Toyota yang ada di wilayah Durban, Afrika Selatan.Nikkei Pabrik Toyota yang ada di wilayah Durban, Afrika Selatan.

Untuk diketahui, Toyota Motor mengepalai sedikitnya 16 perusahaan lain sebagai mitra yang menangani berbagai bidang industri otomotif, dari material sampai peralatan mesin dan suku cadang.

"Anggota grup memiliki akar yang sama tetapi telah tumbuh menjadi perusahaan-perusahaan besar dengan nilai-nilai yang berbeda," kata Akio dalam konferensi pers, Selasa (30/1/2024).

"Kami berinteraksi lebih banyak untuk urusan operasional dan tidak begitu banyak dalam hal manajemen. Mungkin juga sulit bagi anggota untuk memberikan masukkan kepada Toyota Motor karena biasanya menjadi pihak yang memberikan perintah," lanjutnya.

"Sehingga dibutuhkan transformasi besar untuk menengahi hal ini dan saya sendiri yang akan memimpinnya," ucap dia.

Baca juga: Skandal Nodai Rekor Perusahaan, Bos Toyota Turun Tangan

Chief Executive TMC Akio Toyoda saat melakukan konferensi pers virtual mengenai rencana elektrifikasi perusahaan, Selasa (14/12/2021)KOMPAS.com/Ruly Chief Executive TMC Akio Toyoda saat melakukan konferensi pers virtual mengenai rencana elektrifikasi perusahaan, Selasa (14/12/2021)

Akio meminta para anggota untuk mengambil bagian berbeda dalam pengembangan produk atau mengirimkan eksekutif untuk mengisi posisi manajemen.

Diharapkan dengan begitu bisa menciptakan lingkungan di mana tiap anggota bisa berbicara secara leluasa, tidak lagi terbatas hirarki atau posisi atas maupun bawah.

"Saya tahu, untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena terkait butuh waktu. Saat saya datang ke kongres 14 lalu pun, padahal telah menjabat sebagai Presiden Toyota, butuh waktu tiga bulan untuk bisa tahu segala hal-nya," ujar dia.

"Maka, transformasi ini harus dilaksanakan secepat mungkin," kata Akio lagi.

Akio juga mengatakan dirinya akan menghadiri rapat umum tahunan grup pada Juni 2024 mendatang untuk melihat langsung kondisi dari masing-masing perusahaan dari sudut pemangku kepentingan.

Baca juga: Rekam Jejak Toyota bZ4X, Pernah Recall Dua Bulan Setelah Meluncur

Ilustrasi: Pekerja pabrik Toyota di Jepang.www.japantimes.co.jp Ilustrasi: Pekerja pabrik Toyota di Jepang.

"Bagaimanapun, apa yang dilakukan Hino, Daihatsu, dan TICO (Toyota Industries Corporation) sudah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan dan mengkhianati kepercayaan pelanggan. Saya sebagai penanggung jawab grup tulus meminta maaf," ucap dia.

Adapun rangkaian skandal ini dimulai dari Hino Motors yang mengaku sudah memalsukan data emisi secara sistematis sejak 2003.

Kala itu, tidak ada dampak yang besar usai laporannya dibuat di 2022 lalu. Namun, berita tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengawasan di Hino maupun Toyota Group.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau