TOKYO, KOMPAS.com - Pimpinan Toyota, Akio Toyoda, yakin bahwa di masa depan mobil listrik yang selama ini digadang sebagai solusi mobil ramah lingkungan hanya bisa menguasai 30 pasar mobil dunia.
Toyoda berpendapat di masa depan bahwa paling besar kendaraan listrik hanya bisa menguasai 30 persen pasar otomotif. Sedangkan sisanya sebesar 70 persen justru dikuasai teknologi hibrida dan hidrogen.
Baca juga: Fokus Perkenalan, BYD Belum Bicara Target Penjualan di RI
Pandangan ini secara tidak langsung menjawab atas banyaknya kritik pegiat lingkungan yang menganggap Toyota sebagai kekuatan besar di peta otomotif global yang kurang berperan dalam percepatan penyerapan mobil listrik.
“Tidak peduli seberapa besar kemajuan yang dicapai BEV (kendaraan listrik baterai), kendaraan hibrida, kendaraan listrik sel bahan bakar, dan kendaraan bermesin pembakaran hidrogen akan tetap menguasai 70 persen pasar otomotif," kata Toyoda dilansir dari Carscoops, Rabu (24/1/2024).
“Itulah mengapa Toyota Motor Corporation, yang bersaing di seluruh dunia, memiliki jajaran produk multi-Pathway, yang lengkap,” kata Toyoda.
Toyoda menambahkan bahwa ke depan pasar dunia akan menentukan mesin apa yang lebih berguna buat kehidupan sehari-hari.
“Adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan dan pasar, bukan nilai peraturan atau kekuatan politik,” ucapnya.
Baca juga: Fokus Perkenalan, BYD Belum Bicara Target Penjualan di RI
Toyoda berpendapat, bahwa sekitar satu miliar orang di seluruh dunia kekurangan akses terhadap listrik, meski perkiraan dari Badan Energi Internasional menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya mendekati 775 juta orang.
Dengan fakta tersebut, cucu pendiri Toyota itu yakin bahwa BEV bukan kendaraan untuk semua orang.
“Satu opsi, BEV tidak dapat menyediakan transportasi untuk semua orang,” katanya.
Toyoda mengatakan bahwa misi Toyota adalah mengurangi emisi CO2, sehingga sebetulnya tidak harus beralih ke kendaraan listrik atau sel bahan bakar.
Baca juga: Suzuki Catat Penjualan Motor 12.545 Unit pada 2023
Dia juga mengeklaim bahwa tidak ada seorang pun yang memberi penjelasan mengapa EV adalah solusi terbaik di masa depan.
Mesin pembakaran internal, baik berbahan bakar fosil atau sintetis, menyebabkan lebih banyak polusi dibandingkan kendaraan listrik. Namun, produksi mobil listrik mengeluarkan lebih banyak CO2 dibandingkan produksi kendaraan dengan pembakaran internal.
Penelitian lain menunjukkan bahwa penggunaan EV secara masif pada kendaraan penumpang dapat meningkatkan kebutuhan listrik sehingga membuat manusia makin bergantung pada batu bara dan teknologi pembangkit listrik yang menimbulkan polusi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.