Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Toyota Sebut Mobil Listrik Bakal Kalah dari Hybrid dan Hidrogen

Kompas.com - 24/01/2024, 13:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

7
Sumber Carscoops

TOKYO, KOMPAS.com - Pimpinan Toyota, Akio Toyoda, yakin bahwa di masa depan mobil listrik yang selama ini digadang sebagai solusi mobil ramah lingkungan hanya bisa menguasai 30 pasar mobil dunia.

Toyoda berpendapat di masa depan bahwa paling besar kendaraan listrik hanya bisa menguasai 30 persen pasar otomotif. Sedangkan sisanya sebesar 70 persen justru dikuasai teknologi hibrida dan hidrogen.

Baca juga: Fokus Perkenalan, BYD Belum Bicara Target Penjualan di RI

Pandangan ini secara tidak langsung menjawab atas banyaknya kritik pegiat lingkungan yang menganggap Toyota sebagai kekuatan besar di peta otomotif global yang kurang berperan dalam percepatan penyerapan mobil listrik.

“Tidak peduli seberapa besar kemajuan yang dicapai BEV (kendaraan listrik baterai), kendaraan hibrida, kendaraan listrik sel bahan bakar, dan kendaraan bermesin pembakaran hidrogen akan tetap menguasai 70 persen pasar otomotif," kata Toyoda dilansir dari Carscoops, Rabu (24/1/2024).

“Itulah mengapa Toyota Motor Corporation, yang bersaing di seluruh dunia, memiliki jajaran produk multi-Pathway, yang lengkap,” kata Toyoda.

Toyoda menambahkan bahwa ke depan pasar dunia akan menentukan mesin apa yang lebih berguna buat kehidupan sehari-hari.

“Adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan dan pasar, bukan nilai peraturan atau kekuatan politik,” ucapnya.

Baca juga: Fokus Perkenalan, BYD Belum Bicara Target Penjualan di RI

Toyoda berpendapat, bahwa sekitar satu miliar orang di seluruh dunia kekurangan akses terhadap listrik, meski perkiraan dari Badan Energi Internasional menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya mendekati 775 juta orang.

Dengan fakta tersebut, cucu pendiri Toyota itu yakin bahwa BEV bukan kendaraan untuk semua orang.

“Satu opsi, BEV tidak dapat menyediakan transportasi untuk semua orang,” katanya.

Toyoda mengatakan bahwa misi Toyota adalah mengurangi emisi CO2, sehingga sebetulnya tidak harus beralih ke kendaraan listrik atau sel bahan bakar.

Baca juga: Suzuki Catat Penjualan Motor 12.545 Unit pada 2023

Dia juga mengeklaim bahwa tidak ada seorang pun yang memberi penjelasan mengapa EV adalah solusi terbaik di masa depan.

Mesin pembakaran internal, baik berbahan bakar fosil atau sintetis, menyebabkan lebih banyak polusi dibandingkan kendaraan listrik. Namun, produksi mobil listrik mengeluarkan lebih banyak CO2 dibandingkan produksi kendaraan dengan pembakaran internal.

Penelitian lain menunjukkan bahwa penggunaan EV secara masif pada kendaraan penumpang dapat meningkatkan kebutuhan listrik sehingga membuat manusia makin bergantung pada batu bara dan teknologi pembangkit listrik yang menimbulkan polusi lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

7
Komentar
toyota bakal tamat, sama kyk blackberry, era mobil china di mulai



Terkini Lainnya

Jadwal Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap Saat Arus Mudik Lebaran

Jadwal Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap Saat Arus Mudik Lebaran

News
Mengapa Mobil Listrik Bekas Depresiasi Lebih Cepat?

Mengapa Mobil Listrik Bekas Depresiasi Lebih Cepat?

Tips N Trik
Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

News
Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

News
[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

Feature
Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Feature
ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

News
3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

News
Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Feature
Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Sport
Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Sport
ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

News
Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Sport
Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Aksesoris
Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau