SOLO, KOMPAS.com - Terdapat dua jenis motor listrik ditinjau dari cara produksinya yakni motor listrik pabrikan dan konversi. Keduanya dibekali baterai sebagai penampung daya listrik sehingga motor bisa digunakan untuk menempuh jarak tertentu.
Seiring berkembangnya teknologi, baterai motor listrik juga mengalami penyesuaian sehingga lebih aman dan awet saat digunakan.
Rubiyanto, Pemilik Bengkel Konversi Motor Listrik dan Modifikasi Rwin Development Solo mengatakan baterai motor listrik sudah dibekali teknologi cukup canggih pada umumnya.
Baca juga: Update Daftar Motor Listrik Subsidi, Tembus 56 Model
“Pastikan baterai yang digunakan sudah dilengkapi baterai management system (BMS) baik motor listrik pabrikan atau hasil konversi, biasanya tercantum dalam spesifikasi pada kemasan,” ucap Rubiyanto kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).
Rubiyanto mengatakan BMS membuat baterai lebih awet pasalnya sistem akan memperhitungkan kondisi satu sel dengan lainnya saat proses pengisian dan penyaluran daya listrik.
“Ibaratnya, baterai terdiri dari kumpulan tabung saling terhubung, tabung tersebut berisi air, lalu terdapat saluran pengisian dan pengurasan, nah proses pengisian dan penyalurannya ini harus diatur agar rata pada masing-masing tabung,” ucap Rubiyanto.
Baca juga: Warga Solo Bisa Manfaatkan Subsidi Konversi Motor Listrik
Tanpa BMS maka tabung yang paling dekat dengan saluran pengisian bisa lebih dulu terisi, dan saat penyaluran daya listrik bagian paling dekat dengan saluran pengurasan bisa lebih cepat kosong.
“Kejadian seperti itu yang bisa membuat baterai cepat rusak, mengembung dan terbakar, tapi dengan adanya BMS maka masing-masing sel baterai diupayakan selalu rata levelnya,” ucap Rubiyanto.
BMS juga dapat membuat sistem pengisian berhenti otomatis ketika baterai sudah terisi penuh sehingga tidak perlu khawatir kebablasan dalam mengisinya.
Baca juga: Baterai Motor Listrik, Lebih Cocok Lithium Ion atau LFP?
“Mau diisi penuh aman, karena sudah ada BMS yang akan berhenti secara otomatis, setelah penuh dan ketahuan kan bisa dicabut chargernya,” ucap Rubiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.