Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Bus PO Shantika Terbang Terjun Bebas di Tol Pemalang

Kompas.com - 22/01/2024, 15:29 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Terjadi kecelakaan bus PO Shantika yang terjun bebas dari atas jalan Tol Pemalang, Trans-Jawa, Jawa Tengah. Kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB di jalur tol Pemalang-Batang, tepatnya di Km 320+800 Jalur A, Minggu (21/1/2024).

Bus langsung jatuh ke desa yang berada di bawah jalan tol tersebut yaitu Ampelgading, Kabupaten Pemalang dan menyebabkan dua orang korban meninggal dunia. Lalu sebanyak 16 orang korban luka-luka dan harus jalani perawatan.

Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab bus tiba-tiba meluncur bebas dari atas jalan tol. 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa kemungkinan penyebab mengapa kejadian itu bisa terjadi.

Bila melihat sarana kontruksi jalan tol,  menurutnya pembatas jalan sudah memenuhi syarat dan itu hanya sebagai alat pembatas bukan pembendung.

"Apapun pembatasnya tetap ada toleransinya, kalau pengemudinya agresif berkendara apapun yang dibatasi tidak mampu membendung itu. Dibendung atau tidaknya, tetap akan berujung fatal," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024). 

Baca juga: Cara Memadamkan Api pada Motor Listrik yang Terbakar

Polres Pemalang melakukan olah TKP kecelakaan tunggal bus terjun bebas yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia di Tol KM 320+800 jalur AKompas.com/Dedi Muhsoni Polres Pemalang melakukan olah TKP kecelakaan tunggal bus terjun bebas yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia di Tol KM 320+800 jalur A

Beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab kecelakaan ini menurut Sony salah satunya adalah pengemudi yang berkendara terlalu ngebut atau overspeed

 "Sebab, kalau mengacu pada aturan lalu lintas sudah jelas kalau 60 - 80 km/jam. Kalau pakai kecepatan itu pasti aman, tapi kalau di atas itu terjadi slip dan membuat bus akan terbang jika membentur beton," kata Sony. 

Analisa lainnya adalah bisa juga faktor kecelakaan ini lantaran pengemudi terkena microsleep. Pada saat pengendara alami microsleep tidak akan membuat kecepatan kendaraan melambat, justru membuat arah bus tidak sesuai.

"Pada saat ini peran sabuk pengaman pada masing-masing kursi penumpang tetap penting untuk meminimalisir risiko fatalitas," kata Sony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Taksi Online Lawan Arah di Tol, Driver Bisa Didenda Rp 500.000

Video Taksi Online Lawan Arah di Tol, Driver Bisa Didenda Rp 500.000

Feature
Waspada Macet, Ada Perbaikan Tol Jakarta-Tangerang sampai Minggu Depan

Waspada Macet, Ada Perbaikan Tol Jakarta-Tangerang sampai Minggu Depan

News
[POPULER OTOMOTIF] Apakah Harus Menunggu Lampu Indikator Mati Sebelum Starter Mobil? | Alasan Menyalakan Mobil Matik Harus Injak Rem Dahulu

[POPULER OTOMOTIF] Apakah Harus Menunggu Lampu Indikator Mati Sebelum Starter Mobil? | Alasan Menyalakan Mobil Matik Harus Injak Rem Dahulu

News
Hasil Klasemen Usai Sprint Race MotoGP San Marino 2024, Martin Memimpin

Hasil Klasemen Usai Sprint Race MotoGP San Marino 2024, Martin Memimpin

Sport
Dibekali Teknologi Terkini, Mobil Superâ„¢ All-in-One Protection Tawarkan Perlindungan Mesin hingga 20 Tahun

Dibekali Teknologi Terkini, Mobil Superâ„¢ All-in-One Protection Tawarkan Perlindungan Mesin hingga 20 Tahun

BrandzView
Hasil Sprint Race MotoGP San Marino 2024, Martin Menang, Bagnaia Kedua

Hasil Sprint Race MotoGP San Marino 2024, Martin Menang, Bagnaia Kedua

Sport
Live Sprint Race MotoGP San Marino 2024, Diggia dan Bezzecchi Terjatuh

Live Sprint Race MotoGP San Marino 2024, Diggia dan Bezzecchi Terjatuh

Sport
Tips Aman Pakai Intercom Buat Pengendara Motor

Tips Aman Pakai Intercom Buat Pengendara Motor

Tips N Trik
Begini Cara Belok Kanan Agar Tidak Kagok, Pemotor Pemula Wajib Paham

Begini Cara Belok Kanan Agar Tidak Kagok, Pemotor Pemula Wajib Paham

Tips N Trik
Dibantu Toyota, BMW Siap Meluncurkan Mobil Hidrogen di 2028

Dibantu Toyota, BMW Siap Meluncurkan Mobil Hidrogen di 2028

News
Tips Mengelola Aplikasi agar Headunit Mobil Tidak Lemot

Tips Mengelola Aplikasi agar Headunit Mobil Tidak Lemot

Aksesoris
Jangan Simpan Barang-Barang Ini di Mobil Saat Cuaca Panas

Jangan Simpan Barang-Barang Ini di Mobil Saat Cuaca Panas

Tips N Trik
Versi Terbaru Meluncur, Harga Fortuner Bekas Dijual mulai Rp 100 Jutaan

Versi Terbaru Meluncur, Harga Fortuner Bekas Dijual mulai Rp 100 Jutaan

News
Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino 2024, Bagnaia Pole Position

Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino 2024, Bagnaia Pole Position

Sport
Kenali 4 Penyebab Tenaga Mobil Matik Ngempos

Kenali 4 Penyebab Tenaga Mobil Matik Ngempos

Tips N Trik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau