JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna melakukan perawatan mobil biasanya karena beberapa sebab. Bisa berupa menjaga kualitas komponen supaya tetap nyaman dikendarai, atau untuk sekadar mempercantik tampilan.
Namun tujuan lain yang ternyata cukup banyak dijadikan alasan, adalah untuk menjaga nilai jual kembali (resale value) dari mobil, supaya harganya tetap stabil dan tidak jatuh.
Satu langkah perawatan menarik untuk menjaga nilai jual kembali dari mobil adalah dengan melakukan semprotan antikarat, supaya komponen logam pada mobil tetap aman.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik per Desember 2023, Bertambah Binguo EV
Raymundus Arief, Chief Strategy Officer SCUTO Indonesia mengatakan, lapisan antikarat bisa menjaga kualitas komponen logam pada mobil supaya tetap prima dan bebas korosi, khususnya di area kaki-kaki.
Dia menjelaskan, kaki-kaki mobil yang sudah berkarat tidak hanya bisa memengaruhi kenyamanan, tapi juga keselamatan saat berkendara.
“Karat di kaki-kaki pasti bakal terasa. Dan biasanya kalau sudah karatan parah, restorasinya pasti perlu banyak biaya, terus kalau (mobil) dijual pasti sulit laku,” kata Ray kepada Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).
Baca juga: Remote Vespa Matik Hilang, Segini Biaya Bikin Barunya
Biaya layanan semprot antikarat yang tersedia di pasaran juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 2,8 juta untuk mobil kecil seperti LCGC, dan umumnya tidak lebih dari Rp 5 juta.
Menurut Ray, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan semprot antikarat bisa dianggap sebagai investasi. Pasalnya, servis ini bisa menjamin kualitas mobil, dan menjaga nilai jual kembalinya.
“Pembeli (mobil bekas) pasti ngetes dulu, dan kalau mobilnya ternyata sudah pakai antikarat, kan bisa jadi nilai plus. Tandanya pemilik sebelumnya merawat, kondisinya masih bagus,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.