TANGERANG, KOMPAS.com - Industri motor listrik kian mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, terbukti dari bertambahnya jumlah produsen yang gencar mengeluarkan model-model baru.
Walaupun motor listrik memiliki model, desain dan spesifikasi yang beragam tergantung tiap-tiap produsen, ada satu kesamaan unik yang dijumpai, yakni mayoritas tidak lagi menggunakan rantai.
Fungsi utama dari rantai adalah untuk menyalurkan daya penggerak dari mesin ke roda belakang. Namun dewasa ini, komponen rantai nampaknya sudah mulai ditinggalkan.
Baca juga: Gaikindo Mau Pameran Otomotif di Indonesia Seperti JMS 2023
Pasalnya, produsen nampak lebih menggemari fan belt atau v-belt untuk menyalurkan daya penggerak. Bahkan ada beberapa yang menggunakan dinamo langsung pada roda belakang, alias Hub-drive.
Salah satu produsen yang mengadopsi penggerak fan belt adalah PT Garda Energi Nasional Indonesia, melalui merek motor listrik Savart.
Garry Taifan, COO PT Garda Energi Nasional Indonesia menjelaskan, komponen fan belt memiliki lebih banyak keunggulan untuk motor listrik, dibandingkan dengan rantai.
Menurutnya, keunggulan utama adalah rolling resistance alias daya putar yang rendah hambatan. Hal ini akan meningkatkan efisiensi baterai dan performa, menjadi lebih bertenaga tapi tetap irit.
Baca juga: Pentingnya Fasilitas Uji Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
“Logikanya adalah, rantai itu berat dan bahannya pasti dari logam. Beda dengan fanbelt yang bahannya bisa dari serat karet, walaupun tebal masih lebih enteng,” ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Garry menambahkan, penggunaan rantai juga nampaknya mulai jarang ditemui pada motor-motor listrik lansiran terbaru. Menurutnya hal ini terbilang wajar, menimbang komponen logam ini sudah tertinggal.
“Buat motor konvensional mungkin (rantai) masih dipakai, tapi kalau buat motor listrik, udah enggak perlu. Mungkin ke depannya, enggak ada lagi (produsen) yang pakai,” kata dia.
Penjelasan senada juga disampaikan oleh Edwin Dhamaputra, Lead Designer and Research Head Dhelvic, merek motor listrik lokal asal Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Yadea Siapkan Motor Listrik Performa Tinggi di EICMA 2023
Savart tidak menggunakan fan belt ataupun rantai sebagai penyalur daya gerak, melainkan langsung memasang dinamo pada roda belakang motor, alias hub-drive.
Menurutnya, sistem semacam ini jauh lebih efisien dalam hal penyaluran daya, karena baterai bisa langsung terhubung dengan penggerak.
“Performanya bisa lebih efisien kalau begini (menggunakan hub-drive), jadi kami enggak pakai rantai, langsung aja main dinamo,” kata dia.
Baca juga: Pemprov DKI Sebut Tidak Ada Pembatasan Usia Kendaraan Masuk Jakarta
Untuk diketahui, masih ada beberapa motor listrik yang menggunakan rantai sebagai komponen penggerak, namun biasanya, segmennya sudah premium dengan banderol harga tinggi.
Satu contohnya adalah Energica Ego, motor listrik sport lansiran Italia dengan tampilan mirip Ducati Panigale V4. Banderolnya di Indonesia adalah Rp 1,4 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.