JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi pungli atau pungutan liar masih kerap terjadi menyasar pengendara, begitu pula sopir truk. Bahkan, jumlah dari pelaku pungli tidaklah sedikit pada setiap rute jalan yang harus dilewati oleh sopir truk saat mengantar muatan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY Bambang Widjanarko mengatakan, biasanya sopir truk akan menyiapkan dana khusus mengatasi oknum pelaku pungli yang kerap menghalangi aktivitas sopir.
“Jadi biasanya operasional truk itu tinggi karena kaya gini ini (pungli). Nominalnya memang tidak tentu, tergantung seberapa jauh dan wilayah mana yang akan dilintasi. Sebab, setiap jalan akan berbeda jumlah oknum yang melakukan pungli,” kata Bambang kepada Kompas.com, Minggu (24/9/2023).
Baca juga: Tes Singkat ECGO 3, Power Galak Enak buat Boncengan
Bambang mengatakan, apabila oknum pelaku pungli jumlahnya ada banyak dengan jarak yang berdekatan, nominal yang diminta tidak terlalu besar. Biasanya, setiap pos penjagaan dari pelaku pungli hanya meminta Rp 1.000 – Rp 2.000.
Namun apabila jumlahnya jarang, misalnya pos penjagaan pelaku pungli hanya antar kampung, nominal yang diminta agak besar. Biasanya okmun akan meminta mulai dari Rp 10.000 ke atas kepada sopir truk.
“Kadang tergantung keberanian sopir juga, kalau sopir udah biasa dan berani, dia pasti akan minta menawar untuk mengurangi harga. Bukan melawan. Misalnya awalnya minta Rp 20.000 jadi Rp 10.000. Sopir tidak akan berani melawan, tapi berani menawar, mereka mainnya keroyokan dan orang situ. Sedangkan sopir hanya tamu,” kata Bambang.
Baca juga: Disinsentif Parkir bagi Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Berlaku Oktober 2023
Maka dari itu, sopir truk yang sudah hafal betul dengan medan jalan yang akan dilewati, biasanya akan menyisihkan jatah untuk para pelaku pungli untuk menghindari keributan dan bahaya yang mengancam nyawa.
“Pelaku bisnis yang menggunakan jasa sopir truk juga biasanya akan memberikan bonus tambahan kepada sopir untuk hal itu. Maka dari itu biasanya kita juga tidak sembarangan menugaskan sopir truk untuk mengirimkan barang. Biasanya kita akan tanya dulu apakah sopir berani dan sudah pengalaman melintasi jalan tersebut,” kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.