Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Oknum Pungli Masih Marak Ganggu Sopir Truk

Kompas.com - 25/09/2023, 15:58 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pungutan liar atau pungli yang dilakukan oleh sejumlah oknum masih menjadi momok menakutkan yang kerap menghantui sopir truk.

Biasanya, oknum-oknum pungli tersebut akan dengan sengaja berjaga di jalan tertentu dan mencegat truk untuk memberikan sejumlah uang.

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY Bambang Widjanarko mengatakan, kendati ada tim khusus yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan ini, hanya saja jumlah tim aparat tidak sebanding. Sehingga pelaku pungli masih bisa melakukan aksinya seperti main petak umpet.

“Tapi kalau bersih 100 persen tidak mungkin karena itu adalah lahan cari uang yang paling mudah dan enak untuk pelaku pungli. Kita tidak perlu jual beli barang dengan resiko rugi. Tidak perlu gunakan kepintaran. Gitu saja seneng mereka dan akan dilestarikan bagi mereka,” kata Bambang kepada Kompas.com, Minggu (26/9/2023).

Baca juga: Disinsentif Parkir bagi Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Berlaku Oktober 2023

Bambang juga mengatakan, biasanya oknum pungli yang menyasar sopir truk akan melakukan aksi tersebut di daerah tertentu saja.

Sebab pelaku pungli tidak mungkin berani melancarkan aksinya tengah-tengah kota secara terang-terangan karena masih takut dengan aparat.

Namun, mereka juga tahu bahwa aparat tidak bisa menjaga kawasan selama 24 jam dengan keterbatasan jumlah enggota. Maka dari itu praktik pungutan liar ini masih terus berlangsung secara turun temurun dan sembunyi-sembunyi.

Truk melintas di ruas Simpang Randu, Lampung Tengah, Jumat (5/5/2023). Kondisi jalan tersebut telah rusak bertahun-tahun.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Truk melintas di ruas Simpang Randu, Lampung Tengah, Jumat (5/5/2023). Kondisi jalan tersebut telah rusak bertahun-tahun.

Baca juga: Honda Jepang dan Amerika Bersatu, Bikin Mesin F1 Terbaru

“Kalau di daerah tengah perkotaan itu tidak mungkin. Biasanya di daerah pesisir atau daerah pinggiran kota. Contohnya daerah pelabuhan. Kalau di Jakarta contohnya di Cakung atau Cilincing. Mulai Yos Sudarso sudah berani kalau di Jakarta. Tapi tidak mungkin di Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, di Thamrin atau Sudirman,” kata Bambang. 

Bambang juga menyebutkan, jalur Sumatera menjadi wilayah yang paling banyak pos keamanan jalan raya (PKJR) yang menjadi tempat pemungutan liar tapi bukan retribusi legal.

Sementara itu, di Pulau Jawa itu kebanyakan ada di pinggir kota seperti di Jakarta dan Surabaya. Untuk daerah lain yang ada di Pulau Jawa masih tergolong aman karena aksi pungli masih belum menjamur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau