Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2023, 16:45 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) masih belum mau bicara banyak soal kasus rangka eSAF (enhanced smart architecture frame) dari Honda yang sempat viral karena diindikasi mudah keropos dan patah.

Pasalnya, dikatakan Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin Hendro Martono, saat ini pihak Kemenperin masih menunggu hasil final dari penelitian tim KNKT bersama Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub).

"Kami belum bisa bicara karena masih menunggu hasil dari KNKT. Kita tunggu dulu," ujar dia saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2023).

Baca juga: Alasan Kenapa Bawa STNK Fotokopi Tetap Bisa Kena Tilang

Kementerian Perhubungan memanggil PT Astra Honda Motor untuk dimintai penjelasan soal rangka eSAF di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023)dok.Kemenhub Kementerian Perhubungan memanggil PT Astra Honda Motor untuk dimintai penjelasan soal rangka eSAF di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023)

Mengingat, segala urusan soal kelayakan jalan dan kasus yang berkaitan dengannya merupakan wewenang dari Kemenhub. Dalam hal ini, bekerja sama dengan KNKT untuk melakukan investigasi.

Sebelumnya, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan KNKT telah merilis hasil penelitian rangka eSAF pada motor Honda selama periode Agustus-September 2023.

Dalam rilisnya disebutkan proses produksi rangka eSAF yang dilakukan Honda sesuai dengan standar global, baik dari proses raw material berupa High Strength Steel (HSS), pelapisan coating, sampai dipping (celup)-nya.

Tim peneliti juga melihat langsung proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan.

Baca juga: Setelah Perpanjang STNK secara Online, Warga Jateng Tetap Harus ke Samsat

Rangka eSAF yang dipakai Honda GenioFoto: dok.AHM Rangka eSAF yang dipakai Honda Genio

Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standar manufaktur global. Meski begitu, investigasi dan penelitian mengenai rangka eSAF belum final.

“Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF motor Honda ini,” ujar Direktur Jenderal Hubdat Hendro Sugiatno dalam siaran persnya, Jumat (15/9/2023).

"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya," lanjut dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com