Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bus Bumel Banyak yang Pakai Mesin Depan

Kompas.com - 19/09/2023, 14:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Beberapa bus bumel saat ini masih bisa ditemui dalam sejumlah trayek untuk mengantarkan penumpang.

Kendati saat ini berbagai PO gancar meluncurkan berbagai bus keluaran terbaru, bus bumel justru tampil sebagai kendaraan yang nyaris termakan usia dan zaman.

Bila diperhatikan, beberapa PO yang masih mengoperasikan bus bumel menggunakan jenis kekuatan  front engine atau mesin depan

Baca juga: Setelah Perpanjang STNK Secara Online, Warga Jateng Tetap Harus ke Samsat

Ari salah satu sopir bus bumel dari PO Pusaka trayek Bogor - Tangerang mengatakan, bus bumel yang saat ini masih tersisa mayoritas menggunakan model medium bus lama. Sementara itu, bus keluaran lama punya kekuatan mesin depan yang handal.

"Kalau medium bus keluaran lama mayoritas menggunakan sasis medium bus. Memang kebanyakan jenis medium bus itu mesinnya ada di berada di depan. Mesin bus yang ada di belakang itu muncul baru-baru ini saja, dan kebanyakan jenis bis besar atau big bus," kata Ari kepada Kompas.com di Terminal Baranangsiang Bogor, Senin (18/9/2023).

Bus PO Pusaka melintas di BogorKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Bus PO Pusaka melintas di Bogor

Baca juga: Hukuman Kabur dari Tilang Polisi, Sanksi Pidana dan Denda Rp 9 Juta

Melengkapi hal tersebut, Coki yang merupakan sopir bus PO Miniarta mengatakan, bus mesin depan punya keunggulan tahan banting, sehingga cocok digunakan untuk bus kelas ekonomi yang jaraknya tidak terlalu jauh namun sering melakukan stop and go. 

"Beda dengan bus AKAP yang menaikan penumpang dari titik tertentu saja, bus ini justru punya titik penurunan dan menaikan penumpang yang banyak dan berbeda-beda. Sehingga kekuatan mesin depan lebih cocok untuk aktivitas tersebut. Kalau di Jakarta dulu itu ada Metromini, mereka juga pakai mesin depan karena aktivitas menurunkan dan menaikan penumpang yang sering, " kata Coki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com