Sirkuit Mandalika Sebetulnya Sudah Bisa Raih Grade 2 FIA

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Mandalika International Street Circuit akan mulai melakukan homologasi sirkuit grade 3 standar Federasi Automobil Internasional (FIA) untuk menggelar balapan mobil.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, mengatakan, secara unofficial atau belum resmi sudah mengantungi grade 3 FIA bahkan sebetulnya bisa saja langsung ke grade 2.

Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan Radiator Toyota Yaris Bakpao

"Sebetulnya saya bisa mendapatkan (status) grade 2, namun grade 2 perubahannya mesti banyak lagi," ujar Priandhi yang ditemui di Jakarta, Minggu (10/9/2023).

Lihat Foto

Sirkuit Mandalika(dok. MGPA)

Priandhi mengatakan, untuk mendapatkan status grade 3, FIA meminta untuk menambahkan speedbump atau "polisi tidur" yang berguna untuk mengurangi kecepatan mobil di area run off di tikungan pertama.

Adapun untuk status grade 2 maka aturan keselamatan yang dikeluarkan oleh FIA lebih rinci lagi.

"Grade 2 posisi ban yang dipinggir tembok harus diganti dengan bentuk lain. Sedangkan kalau grade 3 posisi ban safety (pengaman benturan ke tembok) saya kan sekarang dua laips berdiri, mereka minta enam lapis tidur. Berarti saya harus mengumpulkan ban bekas nambah lagi," ujarnya.

Baca juga: 5 Hari Operasi Zebra 2023, Tidak Pakai Helm Jadi Pelanggaran Terbanyak

Lihat Foto

Dirut MGPA Priandhi Satria saat ditemui Kompas.com setelah balapan pertama atau Race 1 WSBK Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Sabtu (12/11/2022). (KOMPAS.com/Farahdilla Puspa )

Priandhi mengatakan, saat ini status grade 3 FIA untuk menggelar balap mobil menurutnya sudah cukup guna menggelar beberapa agenda balap mobil, salah satunya Porsche Sprint Challenge dan Radical Motorsport.

"Buat saya grade 3 ini sudah cukup untuk mulai melakukan balap di Pertamina Mandalika International Sirkuit. Grade 3 ini sudah mencakup adanya Porsche sudah cukup ya," kata dia.

"Kalaupun saya bisa mendapatkan grade 2 kelas balap 'F' (balap Formula atap terbuka) belum mungkin akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat," ujar Priandhi.