JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Mandalika International Street Circuit sedang berusaha untuk mengejar homologasi sirkuit grade 3 sesuai standar Federasi Automobil Internasional (FIA) untuk penyelenggaraan balap mobil.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, untuk mendapatkan status grade 3 FIA tersebut, pihaknya harus melakukan sedikit perubahan pada fasilitas pengamanan.
Baca juga: Hasil Klasemen Usai MotoGP San Marino 2023, Bagnaia Masih Memimpin
"Saya sedang mengusahakan bahwa internasional sirkuit ini mendapat grade 3 dengan beberapa perubahan yang harus dilakukan," kata Priandhi yang ditemui di Jakarta, Minggu (10/9/2023).
Priandhi mengatakan, FIA meminta pengelola Sirkuit Mandalika untuk menambahkan speedbump atau "polisi tidur" yang berguna untuk mengurangi kecepatan mobil di area run off di tikungan pertama.
"Apa yang mesti dilakukan? misalnya di gambar (sirkuit) tikungan satu belok kanan, run off besar sekali kenapa run off besar karena permintaan FIM untuk serunya balap roda dua. Kalau pebalapnya out dari tikungan satu tidak langsung masuk gravel masih di run off bisa balik ke sirkuit masih bisa mengejar di depannya supaya bisa menciptakan serunya balap. Itu maunya FIM. Tapi ternyata FIA datang bilang kalau run off selebar ini mobil pada keluar, mobil tidak mau menikung di dalam tapi menikung di luar karena bisa lebih cepat di luar," katanya.
"Jadi FIA minta dipasangkan speedbump, di antara tikungan satu sampai dengan tikungan dua supaya mobil kalau keluar pasti mental-metal di luar karena kerb (curbstones) kurang tinggi," katanya.
Baca juga: Tingkatkan TKDN, Wuling Mau Bawa Pemasok Asal China ke Indonesia
Priandhi mengatakan saat ini pihak FIA sudah melakukan berbagai perhitungan dan memasukkan data sirkuit ke simulator, untuk memperlihatkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi saat balapan.
"Kalau dari sisi keselamatan FIA sudah mendapatkan gambar working desain dari sirkuit, datanya sudah dimasukkan simulatornya mereka," katanya.
Baca juga: 5 Hari Operasi Zebra 2023, Tidak Pakai Helm Jadi Pelanggaran Terbanyak
"Datanya simulasi dan simulatornya FIA, mereka sudah kirim gambar dan video ke saya komputer simulasinya lengkap ya jadi kecepatan di lurus 300 kpj, kalau pebalap tidak bisa ngerem, rem blong, trajektori (lintasan) ke mana saja di FIA sudah keluar, dengan ada run off dengan gravel sepanjang ini," katanya.
"Jadi dari sisi keselamatn saya sudah mendapatkan unofficial (status) grade 3 tinggal saya memasang speedbump di sirkuit," ujar Priandhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.