TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Nissan Juke banyak dicari masyarakat lantaran ketangguhan serta desainnya yang unik. Namun, sebelum membeli dalam keadaan bekas Anda perlu tahu penyakit umumnya sebagai bahan pertimbangan..
Pertama kali meluncur pada 2011, Nissan Juke sudah dibekali mesin dengan kapasitas kecil namun sarat teknologi modern seperti dual injektor dan dual CVTC sebagai peningkat efisiensi bahan bakar.
Dapur pacu Nissan Juke menggunakan mesin HR15DE 1.500 cc 4 silinder segaris. seperti milik Grand Livina, bedanya mesin ini dilengkapi dua buah injektor pada masing-masing silinder sehingga memiliki sistem BBM lebih unggul.
Baca juga: Nissan Juke Jadi Mobil Balap Habiskan Dana Nyaris Rp 1 Miliar
Untuk menunjang performa, mesin Nissan Juke juga menggunakan dual CVTC sehingga pengaturan waktu pembukaan katupnya bisa diatur sesuai kebutuhan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar.
Di atas kertas Nissan Juke mampu menghasilkan tenaga 114 Tk serta torsi maksimal 148 Nm berkat transmisi CVT yang menyertainya.
Eko Setiawan, Pemilik Everest Motors Spesialis Nissan & Datsun Bintaro mengatakan Nissan Juke bakal menjadi kendaraan yang menyenangkan selama dirawat dengan baik, tapi bila tidak maka beberapa kendala bisa terjadi.
Baca juga: Pemenang Kontes Modifikasi Hot Wheels Pakai Basis Nissan Juke
“Terutama pada bagian oli mesin, bila telat diganti pasti akan berubah menjadi lumpur olinya, itu merugikan karena perbaikannya lumayan, harus menurunkan mesin dan di-overhaul,” ucap Eko kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).
Eko mengatakan selama penggantian oli rutin dan menghindari oli palsu maka oli berlumpur bisa dihindari.
Mesin Nissan Juke memiliki kompresi tinggi, sehingga suhu mesin diperkirakan lebih tinggi daripada mobil lain di kelasnya. Sama seperti mesin Grand Livina dan Evalia, karena jenisnya juga sama HR15DE.
Baca juga: Modifikasi Nissan Juke Hybrid Terinspirasi Reli Dakar
“Maksimal ganti oli setiap 5.000 Km, bisa juga memilih oli dengan spesifikasi lebih tinggi dan yang paling penting menghindari pemakaian oli palsu,” ucap Eko.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.