Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indikasi Oli Palsu Didalangi Mafia, Produsen Dukung Penuh Bareskrim

Kompas.com - 08/09/2023, 11:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya arus peredaran oli palsu pada 2023 membuat Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengerucutkan pandangan terkait adanya peran aktif mafia.

Indikasi keberadaan mafia oli juga didukung dengan kualitas visual oli palsu, yang diklaim mengalami peningkatan drastis dan semakin identik dengan oli asli.

Isu ini juga sudah menjadi perhatian produsen-produsen oli yang sudah lama berkecimpung di iundustri otomotif tanah air, termasuk salah satunya Castrol Indonesia.

Ekza Novtiano, Brand and Product Manager Castrol Indonesia menjelaskan, pihaknya sudah mafhum dengan isu keberadaan mafia oli sejak jauh-jauh hari.

Baca juga: Pemerintah Dorong Ekosistem EV, Investasi Sudah Capai Rp 3,2 Triliun

Mesin sablon untuk membuat kemasan oli palsuDok. @divisihumaspolri Mesin sablon untuk membuat kemasan oli palsu

“Kami memang memahami jika hal itu (mafia oli) ada, dan kami juga sudah menerima banyak sekaali feedback dari banyak pihak terkait hal itu,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Walaupun dianggap sangat pelik, Ekza menjelaskan jika situasi ini ada di luar kontrol dan yuridiksi Castrol sebagai produsen.

Satu langkah utama yang pasti akan dilakukan adalah menjaga arus distribusi oli produksinya kepada para supllier dan diler agen, serta memberikan dukungan penuh kepada Bareskrim Polri.

Baca juga: Castrol Indonesia Rilis 2 Oli Baru Khusus Mobil Hybrid dan SUV

Barang bukti oli palsu diamankan Polres KepahiangPolres Kepahiang Barang bukti oli palsu diamankan Polres Kepahiang

“Kami tidak akan melakukan investigasi, untuk persoalan ini, kami serahkan kepada pihak Bareskrim, dan kami tentu akan memberikan dukungan penuh,” ucapnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Bareskrim telah memaparkan beberapa data yang bermuara dengan adanya indikasi peredaran oli palsu didalangi oleh mafia.

Kasubdit 1 Kombes Pol Indra Lutriano dari Bareskrim Polri, memastikan jika kasus peredaran oli palsu dilakukan oleh beberapa sindikat yang membentuk persekongkolan

Baca juga: Daftar Motor Bebek September 2023, Harga mulai Rp 14 Jutaan

Secara fisik konsumen awam akan sangat sulit membedakan oli palsu. Tampilan oli palsu sangat mirip dengan oli original keluaran pabrikan.KOMPAS.com/Gilang Secara fisik konsumen awam akan sangat sulit membedakan oli palsu. Tampilan oli palsu sangat mirip dengan oli original keluaran pabrikan.

“Dari perkara yang sudah kami ungkap, memang di dalamnya ada persekongkolan antara produsen resmi dengan para pemain counterfeit. Jadi ada produsen asli dan pihak palsu,” kata kepada Kompas.com di sela-sela acara diskusi Aspelindo, belum lama ini.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, Bareskrim Polri berencana membentuk tim intelijen (intel) khusus, untuk menelusuri arus peredaran oli palsu, dan sindikat-sindikat yang terlibat di dalamnya.

“Sangat mungkin sekali kami akan membentuk semacam task force intelijen khusus, setelah acara ini (diskusi Aspelindo) akan dikoordinasikan,” ujarnya.

Baca juga: Kemenperin Sebut Kendaraan Listrik yang Dapat SRUT Naik Signifikan

Oli palsu yang dijual di Demak dan SemarangKOMPAS.COM/Dok. Polda Jateng Oli palsu yang dijual di Demak dan Semarang

Indra juga membagikan konsep dari tim intel yang dimaksud, akan berfokus pada penggalian informasi peredaran, serta membuka jaringan koordinasi baru dengan beberapa pihak terkait.

Adapun pihak-pihak yang dilibatkan juga beragam, mulai dari instansi seperti Kemenperin dan Kemendag, Aspelindo, serta jaringan konsumen dan distributor.

“Kami harapkan bisa terealisasi, mungkin nanti akan didiskusikan langkah lebih jelasnya lagi dengan Kabareskrim,” kata dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau