Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balada Rangka eSAF Honda, demi Cuan Justru Meresahkan

Kompas.com - 25/08/2023, 13:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Menurut dia, bercak kuning pada motor baru sebenarnya bukan karat, melainkan lapisan silikat yang diklaim tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keropos.

Baca juga: Oli Palsu Semakin Identik, Ada Indikasi Didalangi Mafia

“Lapisan ini berfungsi melapisi hasil pengelasan sehingga membantu mencegah terjadi oksidasi atau karat,” ucap Muhib.

“Dalam proses produksi, ini sesuatu yang normal dan tidak berbahaya. Pemilik sepeda motor baru tidak perlu khawatir karena tidak berpengaruh pada kenyamanan dan keamanan berkendara,” kata dia.

Tujuan penghematan

Syoni Soepriyanto, Guru Besar Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB), ikut menyoroti fenomena rangka motor berkarat dan keropos, seperti yang dialami pada motor-motor Honda.

Ia menjelaskan, penyebab rangka keropos bisa beragam, dari terkena udara, air laut, sampai sering menanggung beban yang berat. Tapi satu yang perlu diingat, korosi membuat struktur di sekitarnya menjadi getas dan mudah patah.

“Dugaan awal, itu karena coating yang tidak sempurna. Mungkin spray-nya ada yang enggak menempel pada titik-titik tertentu yang mungkin licin. Itu menyebabkan ekspos ke udara yang menyebabkan terjadinya reaksi permukaan,” ujar Syoni, kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Selain Rangka, Ini Komponen Motor yang Juga Rawan Karat

“Lebih jauh lagi, kemungkinan jenis bajanya yang tidak cocok. Jenis bajanya terlalu banyak karbon. Memang jenis baja karbon itu mudah retak, mudah getas. Harusnya ada alloying-nya, ada penambahan unsur lain,” kata dia.

Pemilihan jenis baja ini menjadi indikasi bahwa pabrikan berusaha menghemat ongkos produksi, yang justru mengorbankan konsumen.

“Iya akhirnya ke situ (untuk pengurangan biaya) memang. Mungkin karena jumlah yang dibuat banyak sekali. Tidak hanya cost lebih mahal, tapi juga fasilitas pabrik peleburan untuk membuat yang lebih canggih masih jarang,” ucap Syoni.

Baca juga: Biaya Perbaikan Rangka eSAF yang Keropos mulai Rp 750.000

Kantor PT Astra Honda Motor.DOK.Laman Astra Honda Kantor PT Astra Honda Motor.

Dalam hal ini, menurutnya konsep TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) turut membuat pabrikan harus memilih komponen yang tersedia secara lokal.

“Konsep TKDN tidak sepenuhnya bisa dipenuhi dari dalam negeri, sebetulnya begitu. Karena beberapa memerlukan persyaratan kekuatan, ketahanan korosi yang cukup. Akhirnya mereka menurunkan spek yang ada saja,” kata Syoni.

“Apalagi industri karoseri dan industri manufaktur mungkin jarang ada yang tahu tentang logam. Harusnya ada ahli metalurgi di situ, untuk memberi pertimbangan-pertimbangan sesuai persyaratan yang ditetapkan,” ujar dia.

Astra Honda Motor (AHM) harus bertindak cepat menangani kasus rangka eSAF yang sedang mencuat tersebut. Ini tentunya bertujuan sebagai bentuk tanggung jawab produsen, dan melindungi konsumen dari risiko-risiko lain terkait keselamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau