Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Mudah Keropos, Kualitas Rangka Motor Honda Dipertanyakan

Kompas.com - 25/08/2023, 09:12 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangka motor Honda dituding mudah mengalami korosi, bahkan sebagian konsumen mengalami patah rangka pada motornya akibat keropos.

Beberapa unggahan video konsumen memperlihatkan rangka motor Honda bisa keropos seperti milik Honda Scoopy, Honda Beat, dan sejenisnya.

Sebagian orang menganggap rangka tipe baru Honda atau tipe eSAF menjadi salah satu pemicunya. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar karena maksud dari eSAF adalah struktur rangkanya.

Baca juga: Selain Rangka, Ini Komponen Motor yang Juga Rawan Karat

Bengkel Las Kaya Teknik melayani perbaikan rangka motor matik yang mengalami patah atau berkarat.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Bengkel Las Kaya Teknik melayani perbaikan rangka motor matik yang mengalami patah atau berkarat.

Sedangkan korosi yang menyebabkan rangka motor keropos bisa terjadi pada semua jenis rangka bila memang kualitas bahan dan cat pelindungnya tidak bagus.

Andi Akbar atau kerap disapa Atenk, modifikator dari Katros Garage, mengatakan bagian yang patah pada motor matik itu memang yang paling sering kena resistansi itu di bagian penopangnya. Tepatnya, di bagian dek atau area kaki.

"Bagian tersebut juga yang paling banyak kena air. Posisi motor matik kan juga tertutup deknya. Jadi, memang serba salah juga, mau dirawat juga seperti apa, namanya juga sasis," ujar Atenk dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/8/2023).'

Baca juga: AHM Yakin Penjualan Motor Tak Kena Imbas Masalah Rangka eSAF

Rangka motor Honda Beat 2020 sudah menggunakan tipe eSAFTangkapan layar Rangka motor Honda Beat 2020 sudah menggunakan tipe eSAF

Sebagai pihak yang biasa melakukan modifikasi, Atenk tahu beberapa tahapan dalam pembuatan rangka yang berkualitas baik dan tahan korosi.

Untuk melindungi besi dari karat, biasanya pihak pabrikan mengecatnya dari luar dan dalam. Rangka motor Honda juga dicat pada bagian luarnya, tapi, Atenk mengaku tidak tahu apakah bagian dalamnya juga dicat.

“Masalahnya kan ada di motor baru. Nah, yang jadi pertanyaan itu seperti apa perlakuan produsen terhadap bahan sebelum dijadikan rangka atau kualitas treatment-nya, seperti besi apa yang dipakai, kualitasnya seperti apa, penyimpanannya bagaimana," ujar Atenk.

Baca juga: Telanjur Beli Motor Honda Rangka eSAF, Begini Cara Antisipasi Karat

Tangkapan layar foto Honda Beat Street mengalami patah di bagian depan.Twitter Tangkapan layar foto Honda Beat Street mengalami patah di bagian depan.

Atenk menganalogikan proses pembuatan rangka pada mobil, di sana ada proses penelupan rangka pada suatu cairan tapi bukan cat, untuk melapisi rangka. Mungkin saja pada motor menengah ke bawah, treatment tersebut tidak dilakukan.

Atenk menambahkan, faktor terjadinya korosi juga banyak, tapi jika itu terjadi di motor baru, maka perlu dipertanyakan apalah lapisan cat yang berfungsi untuk melindungi rangka dari karat ada?

Menurut Atenk, jika diperhatikan dari kasus-kasus yang terjadi, kemungkinan muncul karatnya dari bagian dalam rangka.

Baca juga: AHM Klaim Sudah Identifikasi Rangka Motor Patah, Langsung Ditangani

Honda Beat alami patah rangka saat dioperasikan, padahal termasuk motor produksi baru.Tangkapan layar Honda Beat alami patah rangka saat dioperasikan, padahal termasuk motor produksi baru.

“Harusnya di rangka itu dibikin jalur keluar air. Saya sih tidak tahu, tidak pernah lihat langsung kasus karatannya seperti apa," kata Atenk.

Besi rangka yang sudah tampak dicat pada bagian luar, lalu kena air, belum tentu dia tidak bisa karatan, bisa saja karatannya dari dalam karena ada peluang air untuk masuk cukup besar. Nah, sirkulasi air ini dibikin benar atau tidak," ujarnya.

Jadi, rangka motor bisa mengalami keropos dini pada jenis apa saja bila kualitas bahan atau treatment bahan sebelum dijadikan rangka tidak dilakukan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau