Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Ngeblong, Kebiasaan yang Sulit Diubah Padahal Sering Celaka

Kompas.com - 17/07/2023, 18:11 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ngeblong merupakan istilah di mana bus atau truk mengambil lajur berlawanan untuk menyalip kendaraan yang lebih lambat.

Biasanya, ngeblong ini tidak tahu tempat, mau belokan, tanjakan, bahkan turunan, kalau memang sempat, akan dilakukan. Padahal kelakuan seperti itu sangat berbahaya dan rentan terjadi kecelakaan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kebiasaan ngeblong sulit untuk dihilangkan karena pengemudi enggak paham soal bahayanya.

Baca juga: Intip Letak Bagasi Bus Triple Decker

@sulthan_zavier

kalau gini siapa yg salah ya.???

? suara asli - sulthan zavier

 

"Pengemudi yang terlatih tidak berani melakukan ini karena tahu risikonya," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Sony mengatakan, ada tiga hal yang bisa setidaknya mengurangi aksi ngeblong dilakukan pengemudi, yakni edukasi, lalu sanksi hukum, dan pengalaman kecelakaan.

"Mereka enggak dapat edukasi, kecuali diskusi sesama pengemudi di pool. Bahkan dianggap culun kalau takut-takut ambil langkah bahaya," kata Sony.

Baca juga: Pengemudi Belum Mahir, Brio Mandek Saat Cari Parkir di Tanjakan Mal


Lalu soal sanksi hukum, sampai sekarang untuk kasus kecelakaan tampaknya masih ringan. Bahkan belum lama ini viral ucapan pengemudi bus yang bilang lebih baik mengorbankan nyawa yang ada di mobil kecil daripada penumpangnya.

"Hasilnya adalah tidak takutnya para pengemudi dengan hukum," kata Sony.

Kemudian soal pengalaman kecelakaan, yang ada para pengemudi bilang kalau itu cuma apes, tidak belajar dari situ. Bahkan sering juga terjadi pengemudi yang tewas, tidak keburu bisa belajar untuk lebih baik lagi ke depannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com