JAKARTA, KOMPAS.com - Ngeblong merupakan istilah di mana bus atau truk mengambil lajur berlawanan untuk menyalip kendaraan yang lebih lambat.
Biasanya, ngeblong ini tidak tahu tempat, mau belokan, tanjakan, bahkan turunan, kalau memang sempat, akan dilakukan. Padahal kelakuan seperti itu sangat berbahaya dan rentan terjadi kecelakaan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kebiasaan ngeblong sulit untuk dihilangkan karena pengemudi enggak paham soal bahayanya.
"Pengemudi yang terlatih tidak berani melakukan ini karena tahu risikonya," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).
Sony mengatakan, ada tiga hal yang bisa setidaknya mengurangi aksi ngeblong dilakukan pengemudi, yakni edukasi, lalu sanksi hukum, dan pengalaman kecelakaan.
"Mereka enggak dapat edukasi, kecuali diskusi sesama pengemudi di pool. Bahkan dianggap culun kalau takut-takut ambil langkah bahaya," kata Sony.
Lalu soal sanksi hukum, sampai sekarang untuk kasus kecelakaan tampaknya masih ringan. Bahkan belum lama ini viral ucapan pengemudi bus yang bilang lebih baik mengorbankan nyawa yang ada di mobil kecil daripada penumpangnya.
"Hasilnya adalah tidak takutnya para pengemudi dengan hukum," kata Sony.
Kemudian soal pengalaman kecelakaan, yang ada para pengemudi bilang kalau itu cuma apes, tidak belajar dari situ. Bahkan sering juga terjadi pengemudi yang tewas, tidak keburu bisa belajar untuk lebih baik lagi ke depannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/17/181100915/bus-ngeblong-kebiasaan-yang-sulit-diubah-padahal-sering-celaka