JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacuring Indonesia (TMMIN) menyebut sudah mulai meningkatkan produksi kendaraan bermotor keluarga 7-penumpang terbarunya, Kijang Innova Zenix.
Kini, perseroan mengklaim bila inden mobil tersebut, termasuk varian elektrik tidak memakan waktu satu tahun seperti beberapa bulan sebelumnya lagi. Tapi sudah semakin tipis yaitu hanya sekitar enam bulan.
"Kita sudah tingkatkan produksi, mungkin sekarang sekitar enam bulan dari sebelumnya mencapai satu tahun," kata Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam belum lama ini.
Baca juga: Link Live Streaming MotoGP Jerman, Sprint Race Digelar Pukul 20.00 WIB
"Ini (inden lama) karena masalah alokasi. Seluruh dunia itu shortage (kendala suplai cip semikonduktor). Jadi bukan hanya di Indonesia saja, seluruh dunia shortage jadi siapa yang mau dikasih alokasi lebih banyak," ujarnya.
Ia mengatakan, Indonesia sendiri memang sudah bisa mendapatkan alokasi lebih banyak, sehingga untuk Kijang Innova Zenix hybrid antriannya sudah tidak lebih lama.
"Volumenya sekitar 4.000 sampai 5.000-an, separuhnya 2.500 itu hybrid. Inden ada, tapi kurang dari setahun," jelas Bob.
Sementara itu, produksi Toyota Kijang Innova Zenix sendiri memang tidak hanya untuk pasar domestik, tapi dikirim juga untuk ekspor.
Bahkan, pada 2023, Toyota menargetkan mengkapalkan Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30 persen tipe hybrid dan 70 persen tipe konvensional ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Baca juga: Suzuki XL7 Jadi SUV Hybrid dengan Harga Paling Terjangkau?
Inden yang sudah mulai membaik juga dikatakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy. Sehingga diharapkan kendaraan itu bisa segera didistribusi ke seluruh konsumen.
"Dulu kan setahun, mungkin sekarang sudah menurun tergantung tipe dan warna. Sekarang sudah mendekati 6 bulan karena produksi dari TMMIN telah meningkat, suplai baterai ditingkatkan," katanya.
"Jadi mulai Juli-Agustus akan produksi yang cukup tinggi dibandingkan dari periode sebeulmnya. Mudah-mudahan bisa menekan inden. Tapi sekarang mendekati 6 bulan, sudah membaik daripada sebelumnya," lanjut Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.