Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Mobil Bekas Tabrakan Tidak Layak Dibeli?

Kompas.com - 13/06/2023, 20:41 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mobil pernah mengalami kecelakaan tidak begitu bermasalah selama perbaikan yang dilakukan sudah baik dan benar. Hanya saja, kebanyakan orang berpikir berkali-kali lipat untuk memperbaikinya.

Seperti yang diketahui, perbaikan mobil bekas tabrakan bisa dikatakan maksimal ketika komponen rusak benar-benar diganti dengan yang baru.

Selain membutuhkan biaya tidak sedikit, masyarakat banyak yang percaya bahwa mobil pernah mengalami kecelakaan itu membawa sial, sehingga perlu segera dijual. Hal itu akan semakin membuat citra mobil bekas tabrakan tidak layak untuk dibeli.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Bekas yang Pernah Turun Mesin Tidak Layak Dibeli?

Tiap bursa mobil bekas punya karakter tersendiri, salah satunya ialah bursa mobil bekas di Mal legendaris yaitu di Mal Blok M, Jakarta Selatan, yang banyak menjual mobil Eropa bekas.KOMPAS.com/Gilang Tiap bursa mobil bekas punya karakter tersendiri, salah satunya ialah bursa mobil bekas di Mal legendaris yaitu di Mal Blok M, Jakarta Selatan, yang banyak menjual mobil Eropa bekas.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan mobil bekas tabrakan umumnya memang tidak layak untuk dibeli karena tidak diperbaiki secara sempurna.

“Kebanyakan orang lebih memilih bengkel alternatif untuk melakukan perbaikan bodi yang sudah rusak, bukan diganti baru seperti di bengkel resmi, jadi perbaikannya kurang maksimal,” ujar Ibrohim dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/6/2023).

Ibrohim mengatakan kerusakan akibat kecelakaan bisa sangat beragam mulai dari kerusakan kaki-kaki, mesin, bodi kendaraan hingga pada komponen kelistrikan seperti air bag yang sempat pernah aktif dan lain sebagainya.

Baca juga: Mitos atau Fakta Cek Mobil Bekas Kondisi Mesin Harus Dingin?

Pilihan mobil bekas murah untuk mudik lebaran 2023, harga mulai Rp 100 JutaKOMPAS.com/Daafa Pilihan mobil bekas murah untuk mudik lebaran 2023, harga mulai Rp 100 Juta

Dampaknya, mobil yang diperbaiki asal-asalan dengan biaya seminimal mungkin menjadi barang yang patut dihindari. Peristiwa ini semacam menutupi kerusakan agar tampak baik-baik saja dengan harapan harga jualnya tinggi.

“Oleh sebab itu, muncul anggapan mobil bekas tabrakan tidak layak dibeli, kecuali sudah dilakukan perbaikan yang sempurna maka mobil tetap layak untuk dibeli,” ucap Ibrohim.

Soalnya, beberapa jenis kerusakan akibat dari kecelakaan berpengaruh terhadap performa mobil. Seperti sektor kaki-kaki, mesin dan yang lainnya. Itu akan menyebabkan pemilik selanjutnya mengeluarkan dana perbaikan cukup banyak.

Baca juga: Daftar Mobil Bekas dengan Harga Jual Stabil

Jadi, sebelum menentukan mobil bekas tabrakan layak dibeli atau tidak harus melewati proses pemeriksaan. Jangan sampai kita membeli mobil yang luarnya mulus tapi sebenarnya dalamnya banyak kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Bekas Sudah Turun Mesin, Sebaiknya Jangan Dibeli

Motor Bekas Sudah Turun Mesin, Sebaiknya Jangan Dibeli

Tips N Trik
Bocoran Spesifikasi Toyota Hilux Rangga yang Meluncur Hari Ini

Bocoran Spesifikasi Toyota Hilux Rangga yang Meluncur Hari Ini

News
Simak Bocoran Harga Toyota Hilux Rangga yang Meluncur Hari Ini

Simak Bocoran Harga Toyota Hilux Rangga yang Meluncur Hari Ini

News
Video Motor Tertabrak karena Lewati Garis Lampu Merah, Ini Sanksinya

Video Motor Tertabrak karena Lewati Garis Lampu Merah, Ini Sanksinya

Feature
Catat, Begini Alur dan Biaya Perpanjangan SIM di Layanan Keliling

Catat, Begini Alur dan Biaya Perpanjangan SIM di Layanan Keliling

News
[POPULER OTOMOTIF] Puluhan Mercy S-Class Berjejer di Area Parkir GBK | Kesalahan Umum Pengemudi yang Bikin Transmisi CVT Cepat Rusak | Yamaha Tanggapi Peluncuran Motor Listrik Honda

[POPULER OTOMOTIF] Puluhan Mercy S-Class Berjejer di Area Parkir GBK | Kesalahan Umum Pengemudi yang Bikin Transmisi CVT Cepat Rusak | Yamaha Tanggapi Peluncuran Motor Listrik Honda

Feature
Bus Baru PO Muji Jaya Putra Mandiri, Pakai Bodi Legacy SR3 Tertinggi

Bus Baru PO Muji Jaya Putra Mandiri, Pakai Bodi Legacy SR3 Tertinggi

Niaga
Rute Baru Bus DAMRI Sawangan-Bandara Soetta, Tarif Promo Rp 50.000

Rute Baru Bus DAMRI Sawangan-Bandara Soetta, Tarif Promo Rp 50.000

Niaga
Toyota Akui bZ4X Akan Jadi Kendaraan Tamu di Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Baru

Toyota Akui bZ4X Akan Jadi Kendaraan Tamu di Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Baru

News
Komponen Mobil yang Masih Bisa Dipakai Kenapa Harus Diganti?

Komponen Mobil yang Masih Bisa Dipakai Kenapa Harus Diganti?

Feature
Bodi Grand Captain, Inovasi Karoseri Tentrem Berkat Kaca Jenong

Bodi Grand Captain, Inovasi Karoseri Tentrem Berkat Kaca Jenong

Niaga
Ketahui Potensi Masalah Saat Membeli Head Unit Bekas

Ketahui Potensi Masalah Saat Membeli Head Unit Bekas

Aksesoris
PO Gunung Harta Berikan Diskon Rp 20.000 untuk Rute Jakarta - Jatim

PO Gunung Harta Berikan Diskon Rp 20.000 untuk Rute Jakarta - Jatim

Niaga
Polisi Pastikan Operasi Zebra 2024 Kedepankan Sosialisasi dan Edukasi

Polisi Pastikan Operasi Zebra 2024 Kedepankan Sosialisasi dan Edukasi

News
Tesla Rilis Mobil Taksi Otonom, Tanpa Setir dan Pedal

Tesla Rilis Mobil Taksi Otonom, Tanpa Setir dan Pedal

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau