Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 14:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kendaraan roda empat atau lebih yang ramah lingkungan berteknologi hybrid di Indonesia semakin marak.

Secara mekanisme mobil hibrida menggunakan dua sumber tenaga untuk melaju, yaitu mesin dan motor listrik. Hal itu perlu dilakukan guna menunjang kebutuhan kendaraan serta mengurangi emisi.

Bisa dibilang, teknologi hybrid pada mobil merupakan inovasi yang sangat keren pada masa ini. Pasalnya saat ini Indonesia sedang melalui peralihan dari tren mobil konvensional ke tren mobil listrik. Tak heran jika banyak pabrikan otomotif yang mengglorifikasi produk hybridnya.

Baca juga: Motor Listrik Vespa Elettrica Siap Meluncur Tahun Ini

Namun justru berbeda dengan pabrikan asal Jerman, BMW, yang tidak menggunakan embel-embel hybrid pada lini produknya. Seperti contoh pada BMW 735i yang baru saja meluncur.

Anindyanto Dwikumoro, Product Planning Manager BMW Group Indonesia menjelaskan, BMW saat ini lebih berfokus pada kendaraan listrik (battery electric vehicle/BEV).

Adapun untuk teknologi mild hybrid menurut Anin hanya jembatan untuk menuju ke kendaraan listrik murni.

“Kalau kita selalu mengkomunikasikan itu. Tapi Fokus kita lebih ke BEV itu sendiri, karena mild hybrid menurut kami lebih ke penunjang untuk menjembatani mesin-mesin yang masih menggunakan patrol. Beberapa lini sudah menggunakan hybrid cuman memang kita ke full electric,” ucap Anin, Selasa (6/6/2023).

Tak hanya hybrid, Anin melanjutkan, BMW juga sudah memiliki line up kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Namun untuk market Indonesia, kendaraan tersebut dinilai kurang cocok.

Baca juga: Alasan Sedan Listrik BMW i7 Belum Diproduksi di Indonesia

“Seven series ada varian PHEV juga, kita punya M75i secara global. Namun untuk market Indonesia, soal PHEV ini kita masih belum melihat keuntungan untuk customer juga, padahal secara insentif masih kurang dan lebih menguntungkan untuk full EV. Jadi sebabnya strategi kita lebih memilih bergeser langsung ke BEV,” kata Anin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com