Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Investasi Rp 134 Triliun, Inggris Mau Buat Pabrik Baterai di RI

Kompas.com - 02/06/2023, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Inggris berencana untuk menanamkan modal di Indonesia untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Rencana dari langkah tersebut, akan dilakukan melalui investasi senilai 9 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 134,9 triliun (kurs Rp 14.989 per-dollar AS).

Dengan investasi itu, Inggris akan dibangun kawasan industri green energy yang memakai tenaga angin. Pembangunan akan dilakukan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

"Investasi Inggris ini bekerja sama dengan Glencore, EVision, kemudian Umicore dari Belgia, dan PT Antam dan pengusaha nasional di Indonesia," kata Bahlil dilansir YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/6/2023).

Baca juga: Beli Mobil Seken Eropa, Jangan Cuma Fokus Mesin dan Eksterior

Ilustrasi mobil listrik. Pemberian insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat dan bus per 1 April 2023.Freepik Ilustrasi mobil listrik. Pemberian insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat dan bus per 1 April 2023.

"Investasi kurang lebih sekitar 9 miliar dollar AS dalam rencana. Kalau bisa kita percepat kita lakukan. Ini investasi pembangunan ekosistem baterai mobil dari tambang sampai battery cell," lanjut dia.

Ia berharap investasi ini bisa menghasilkan sel baterai hingga 20 gigawatt hour (GWh) pada tahap pertama produksi.

Untuk tahap selanjutnya, menurut Bahlil, proses produksi bisa terus ditingkatkan berdasarkan permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri.

"Nah ke depan pasti akan ditingkatkan berdasarkan permintaan dalam negeri maupun untuk ekspor. Ekspor untuk Eropa, ini kan Inggris dia akan jadi hub untuk Eropa," katanya.

Baca juga: Kemenperin Klaim Penyaluran Subsidi Kendaraan Listrik Anti-Joki

Pada kesempatan sama, ia juga meminta untuk persiapan era elektrifikasi di Indonesia bisa dilakukan secara cepat, terutama di proses administrasinya.

"Negara ini terlalu banyak kajian sampai kemudian hal-hal prinsip kita lupa. Jadi arahan Bapak Presiden jelas minta dipercepat, di bulan September harus semuanya sudah selesai," ucap Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau