JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong percepatan tren kendaraan listrik termasuk sepeda motor listrik. Mulai dari insentif pembelian motor listrik baru hingga pembangunan infrastruktur.
Untuk diketahui, hambatan terbesar peralihan motor konvensional ke motor listrik saat ini ialah keraguan masyarakat terhadap jarak tempuh dan durasi waktu pengisian baterai yang relatif lama.
Baca juga: Penjualan Raize dan Rocky Hybrid Disetop Imbas Skandal Uji Tabrak
Wilfrid Sahat P. Siregar, Senior Officer Direktorat Retail dan Niaga PLN mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Khusus untuk SPBKLU, Wilfrid mengatakan bakal terus menambah jumlahnya secara massif. Sebab stasiun penukaran baterai dipercaya lebih efisien dalam menghemat waktu pengisian daya motor listrik ketimbang harus cas.
Baca juga: Klarifikasi Bagnaia Terkait Pernyataan Kontroversi Soal Tim Satelit
Sebab saat ini jika ekosistem kendaraan listrik sudah terbentuk salah satunya swap baterai, maka digadang-gadang bakal meminimalisir harga motor listrik itu sendiri.
“Target kita membangun 300.000 SPBKLU. Nanti kita buat di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Ini secara total, target tersebut menuju ke sana (net zero emission 2060),” ucap Wilfrid di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Doc. PT PLN (Persero)
Waktu yang dibutuhkan dalam menukar baterai di SPBKLU PLN hanya 1 menit. Biaya tukar baterai untuk kondisi penuh berkisar antara Rp 8.000 sampai Rp 10.000 untuk jarak tempuh 40 Km-50 Km.
Untuk mewujudkan hal tersebut, PLN mengajak pihak swasta untuk bekerja sama dalam menyediakan lahan. Sebab dengan merangkul pihak swasta maka ekosistem kendaraan listrik termasuk SPBKLU lebih cepat terbentuk.
"SPBKLU, ini kami sudah bangun di Indonesia (saat ini ada) 1.163 SPBKLU agar pengguna motor listrik bisa lebih nyaman dengan kertersediaan infrastruktur yang baik di Indonesia," kata Wilfrid.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.