Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abai, Ini Akibatnya kalau Radiator Diisi Air Mineral

Kompas.com - 21/05/2023, 16:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Radiator pada mobil merupakan komponen yang bertugas mendinginkan air pendingin mesin. Sehingga, diharapkan suhu kerja mesin tetap terjaga pada batas yang aman.

Coolant menjadi cairan khusus yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sistem pendingin mesin. Cairan khusus ini tidak akan mudah menguap karena terdapat campuran senyawa ethylene glycol yang mampu menurunkan titik beku sekaligus menaikkan titik didih air.

Selain itu, coolant juga mengandung anti-karat yang dapat menjaga air dari kontaminasi akibat korosi komponen mesin.

Maka dari itu, ada larangan radiator diisi dengan air mineral. Lantas, apa saja akibat radiator memakai air mineral?

Baca juga: Kenali Kesehatan Mesin Mobil dari Putaran Kipas Radiator

Lubang cairan pendingin mesin di kepala silinder mengalami korosi karena tidak menggunakan coolantTangkapan layar Lubang cairan pendingin mesin di kepala silinder mengalami korosi karena tidak menggunakan coolant

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan, penggunaan air mineral untuk cairan pendingin mesin memiliki beberapa kelemahan, masyarakat perlu tahu apa saja akibatnya.

“Air mineral itu artinya air yang memiliki kandungan zat-zat selain air, seperti air sumur, air keran, air laut, air sungai, air minum kemasan, dan sejenisnya, air tersebut mengandung koloid karena diambil dari dalam tanah,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Hardi mengatakan kandungan zat terlarut tersebut dapat mengendap, dan menyebabkan korosi beberapa komponen mesin. Seperti blok mesin yang terbuat dari besi, pompa air, pipa dan sejenisnya.

Baca juga: Jangan Sembarangan Pilih Air Radiator untuk Mobil

Proses pembersihan sisa coolant di sambungan selang radiatorKompas.com/Erwin Setiawan Proses pembersihan sisa coolant di sambungan selang radiator

“Bila komponen dari bahan besi mengalami korosi maka air akan terkontaminasi, efeknya zat terlarut dalam air radiator semakin banyak, ditambah lagi tidak ada zat anti karat, maka akan mempercepat penurunan kualitas cairan pendingin mesin,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan zat terlarut dapat menyebabkan pipa pipih di dalam radiator pampat, sehingga kemampuannya dalam mendinginkan suhu mesin turun. Mesin akan lebih mudah panas.

“Efek lebih buruknya, korosi dapat menyebabkan beberapa komponen aus, seperti pompa air dan pipa yang terbuat dari besi,” ucap Hardi.

Baca juga: Saat Situasi Darurat, Coolant di Radiator Boleh Dicampur Air Biasa?

Pipa Radiator berkaratKompas.com Pipa Radiator berkarat

Hardi menjelaskan ketika pipa korosi, maka kebocoran bisa terjadi sehingga cairan pendingin mesin lebih cepat habis.

Sedangkan, pompa air yang aus akan menyebabkan sirkulasi air radiator tidak lancar. Akibatnya akan mudah tercipta endapan, air menjadi berlumpur dan memicu terjadinya penyumbatan.

“Puncak masalahnya adalah ketika mesin mengalami overheat, maka kerusakan komponen mesin bisa menjadi lebih kompleks, bisa menyebabkan turun mesin karena kepala silinder bengkok,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau