Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Membuntuti Kendaraan Prioritas, Bikin Celaka Diri Sendiri

Kompas.com - 16/05/2023, 18:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan prioritas memiliki hak utama di jalan raya saat sedang bertugas. Misal ambulans yang sedang menjemput atau mengantar pasien, kalau bertemu di jalan harus diberi ruang melintas.

Tapi, setelah ambulans tadi melintas, jangan coba-coba untuk mengambil untung diri sendiri dengan membuntutinya. Berada di belakang kendaraan prioritas bukan tempat yang aman dan ada risiko kecelakaan.

Misal pada video yang diunggah akun dashcamindonesia, ditampilkan pengendara motor yang membuntuti ambulans yang melintas. Tidak lama berselang, ambulans yang mengerem mendadak membuat pengendara tadi jatuh dari motornya.

Baca juga: Video Pengendara Motor Tak Mau Beri Lewat Ambulans

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Sudah jelas, membuntuti ambulans saat sedang bertugas bukan kelakuan yang menguntungkan, tapi bisa bikin celaka.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, bagi pengguna jalan memang sangat tidak disarankan membuntuti kendaraan prioritas, apalagi saat melaju di keramaian dan jaraknya terlalu dekat.

"Kendaraan prioritas tersebut biasanya akan secara tiba-tiba mengerem ataupun berpindah lajur agar kendaraannya bisa lewat lebih cepat jadi susah untuk diprediksi," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Yaris Cross Dijual Mulai Rp 300 Juta


Biasanya, orang yang membuntuti ini menginginkan agar bisa lebih cepat di jalan. Padahal, risiko celakanya malah lebih besar, apalagi kalau tidak jaga jarak aman.

"Hal yang perlu dilakukan pengendara saat melihat ataupun akan dilewati kendaraan prioritas adalah cukup memberikan atau membuka jalan agar kendaraan tersebut bisa lebih cepat untuk menuju ke tujuannya," ucapnya.

Jadi selama di jalan, jangan coba cari untung dengan membuntuti kendaraan prioritas. Kondisi jalanan yang padat membuat ambulans melakukan manuver yang cukup ekstrem, tidak bisa diprediksi orang yang mengikutinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com