JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena pengendara motor tidak memakai helm di jalanan memang sering terlihat. Padahal, bukan cuma soal menghindari tilang, tapi helm berfungsi untuk melindungi kepala pengendara.
Bukan cuma satu orang, sudah banyak kasus pengendara yang kecelakaan motor dan tidak memakai helm, pasti alami cedera parah di kepala. Kalau sudah begitu, sulit rasanya pengendara untuk pulih total, bahkan berisiko kematian.
Sudah jelas efeknya apa, tapi kenapa masih banyak pengendara motor yang malas memakai helm saat berkendara?
Baca juga: Video Korban Kecelakaan yang Tidak Pakai Helm, Tengkorak Retak dan Kritis di ICU
Remaja putri yang ditilang karena tidak membawa SIM, STNK, tidak memakai helm juga di Traffic Light Jalan Raya Tomang, Senin (9/9/2019).
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ada orang yang tidak nyaman berkendara sambil memakai helm karena kebiasaan yang dibangun.
"Bagi mereka yang terbiasa tidak menggunakan helm ketika naik motor maka saat diminta pakai, pasti ada saja alasannya, seperti gerah, ribet, dan lain-lain," ucap Agus kepada Kompas.com belum lama ini.
Berbeda ceritanya kalau sejak kecil sudah dibiasakan memakai helm saat naik motor. Helm jadi kebutuhan dan ada rasa janggal kalau harus berkendara tapi tanpa memakai helm.
Baca juga: Suzuki Carry Carreta Rakitan Karoseri Adiputro, Masih Mulus
"Pengendara motor harus ingat, kecelakaan itu tidak dapat diubah menjadi tidak kecelakaan. Artinya jika seseorang kecelakaan, maka waktu tidak dapat diputar ulang, jadi lindungilah diri sebelum kejadian," kata Agus.
Harus diingat juga, kalau cedera sudah mengenai kepala, maka akan sulit menyembuhkannya. Pada bagian kepala ada otak yang berisi jutaan syarah, menghubungkan ke berbagai anggota tubuh lain.
Selain itu, kalau cedera mengenai anggota tubuh seperti tangan dan kaki memang bisa diganti dengan tangan dan kaki palsu. Berbeda kasusnya dengan kepala, sampai saat ini belum ada kepala buatan untuk menggantikan kepala yang cedera.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.