JAKARTA, KOMPAS.com - Dorna Sports berencana menyematkan radio komunikasi di helm para pebalap MotoGP. Namun, alatnya masih dalam tahap pengetesan dan belum akan digunakan di musim ini.
Latar belakang penggunaan radio komunikasi adalah dari keluhan para pebalap yang sulit melihat jika ada bendera kuning atau bendera merah yang dikibarkan para marshal. Sebab, motor MotoGP bisa melaju dengan sangat kencang.
Sulit juga bagi para pebalap untuk selalu melihat bagian dasbor. Momen untuk melihat panel instrumen mungkin hanya pada saat di trek lurus.
Baca juga: Komentar Pebalap MotoGP Usai Tes Pemakaian Radio di Helm
Carlos Ezpeleta, Chief Sporting Officer Dorna Sports, mengatakan, radio komunikasi ini sudah dites di Misano pada 2020. Namun, sebagian pebalap merasa tidak nyaman dan tingkat kebisingannya masih mengganggu.
"Jadi, kami memutuskan untuk menggunakan panel LED, yang telah wajib untuk semua trek sejak tahun lalu, yang sangat sukses,” ujar Carlos, dikutip dari Speedweek.com, Kamis (4/5/2023).
Carlos menambahkan, penting bagi Dorna untuk terus membantu dan berkomunikasi dengan pengendara ketika mereka berada di atas motor, dan fase selanjutnya adalah kembali ke proyek komunikasi radio dan audio.
Baca juga: Pro-Kontra Pebalap Soal Wacana Radio Komunikasi Helm di MotoGP
"Ini tantangan bagi kami karena helmnya ketat dan suara motornya jauh lebih keras dibandingkan dengan mobil. Ada lebih banyak pergerakan, pebalap harus bisa bergerak bebas di atas motornya, jadi ini jauh lebih sulit," kata Carlos.
"Selain itu, race control harus bisa berkomunikasi dengan pebalap sendiri, bukan lewat sepeda motor. Jadi, ada beberapa hal yang masih harus kami kerjakan, tetapi kami sangat puas," ujarnya.
Carlos menjelaskan, radio komunikasi ini terdiri dari dua sistem yang sedang diuji. Sistem pertama, mengelilingi penyumbat telinga yang digunakan pebalap. Sistem kedua, langsung masuk ke telinga.
"Beberapa pengemudi sudah mencoba versi dengan penyumbat telinga dan merasa nyaman. Idenya adalah di masa depan sistem ini akan bekerja dengan penanda GPS, memberikan peringatan tepat waktu kepada pebalap saat mendekati bendera kuning, hujan, atau area licin di trek lurus di depan sektor tersebut," kata Carlos.
Untuk saat ini, Carlos menambahkan, fokusnya adalah pada komunikasi real-time untuk meningkatkan keamanan. Saat ini, hanya pesan pra-rekaman terkait keselamatan yang diteruskan dari race control ke pebalap.
"Tapi, saya melihat potensi besar untuk ekspansi di tahun-tahun mendatang. Saat ini hanya komunikasi satu arah yang direncanakan dan semua pebalap melihatnya. sebagai dasarnya positif. Pada tahap selanjutnya, ketika tim setuju dan ketika pebalap lebih nyaman dengan sistem, saya percaya itu mungkin akan berkembang menjadi komunikasi dua arah antara pebalap dan race control atau tim dan pebalap," ujar Carlos.
"Bagaimana pun, akan ada banyak inovasi di musim mendatang. Pengenalan (sistem) bergantung pada berbagai faktor dan tentunya tidak akan dilakukan sebelum dimulainya musim 2024 di Qatar, dan hanya jika para pebalap merasa aman dengan itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.