Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Mitsubishi Pajero Sport Nyaris Terbalik Saat Menyalip

Kompas.com - 18/04/2023, 15:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Mendahului di lajur dua arah membutuhkan perhitungan yang matang untuk menghindari tabrakan. Seperti di jalur mudik Trans Sumatera, banyak pemudik mobil pribadi berusaha menyalip kendaraan lain. 

Namun, pengemudi terkadang melupakan kendaraan yang akan di dahului. Padahal, ada risiko pengemudi kendaraan tersebut bermanuver tiba-tiba. 

Seperti yang terlihat di dalam unggahan @dashcam_owners_indonesia, Senin (17/4/2023), yang memperlihatkan Mitsubishi Pajero Sport nyaris terbalik lantaran keluar jalur saat menyalip. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Dari keterangan video, kejadian itu terjadi di Kampar, Riau. 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu (JDDC) mengatakan, menyalip di jalur yang sempit sangat berbahaya dan sebaiknya tidak dilakukan. Titik blind spot yang terjadi akan bertambah besar karena kendaraan yang datang dari arah berlawanan tidak terlihat. 

Mendahului di jalan macet@dashcam_owners_indonesia Mendahului di jalan macet

"Analisa dari video itu, pengemudi Pajero Sport terlihat tidak sabar untuk segera mendahului. Mau atau tidak, mending menunggu sampai keadaan aman. Truk tiba-tiba bermanuver karena ada motor di sebelah kiri. Misal mendahului, lihat juga bagian kiri agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi," ucap Jusri kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023). 

Baca juga: Tinggi Angka Kecelakaan Truk dan Bus di Indonesia

Bila melihat kejadian itu, pengemudi Pajero Sport itu sudah berhasil menghindar ke kiri. Sayangnya, justru mobil oleng lantaran terperosok ke bahu jalan yang berada di lajur bagian kanan. 

Menurut Jusri, saat mendahului kendaraan lain baiknya melihat kemungkinan manuver mendadak yang dilakukan pengemudi di depan. 

"Kasih kode lampu sein dan high beam beberapa kali. Klakson panjang juga perlu jika posisinya terdesak. Jadi, kedua belah pihak sigap untuk menghindari situasi darurat," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com