JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan niaga kerap kali mewarnai lalu lintas di Indonesia. Bahkan, baru-baru ini kejadian tabrakan beruntun di Tol Semarang juga dialami oleh kendaraan niaga.
Insiden yang terjadi pada Jumat (14/4/2023) dini hari, tepatnya pukul 03.57 WIB tersebut menyita banyak perhatian.
Totok Sugiyanto, Master Trainer Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (MABL) mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab dari kecelakaan tersebut.
Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Berhenti di Bahu Jalan Tol Demi Foto-Foto
“Kejadian tabrakan beruntun di Tol Semarang yang melibatkan kendaraan niaga itu diduga karena gagal rem kemudian karena over load, kemudian korban juga parkir di bahu jalan. Lalu jamnya juga jam rawan dimana sedang ngantuk-ngantuknya,” kata Totok di sela-sela acara Silaturahmi Bersama Media, Sharing Session Mudik Aman, Bisnis Tetap Cuan, Senin (17/4/2023).
Totok juga menyebutkan jika para korban yang meninggal dunia, karena kecelakaan lalu lintas pada 2021 – 2022 sebagian besar disebabkan karena kendaraan niaga.
Adapun kejadian kecelakaan yang melibatkan kendaraan niaga itu mayoritas disebabkan kendaraan yang Over Dimensi Over Load (ODOL).
Misalnya jenis kendaraan ELF untuk ukuran 1-2 ton, berarti remnya dirancang untuk kendaraan dengan 1-2 ton. Kalau kendaraan dibuat ODOL, berarti kemampuan rem akan berkurang.
“Makin ODOL maka kemampuan rem makin berkurang performa kendaraan, sehingga memperparah kondisi kendaraan. Maka kami menghimbau dan mengedukasi jika kendaraan akan melakukan perjalan harus melakukan perawatan. Perawatan itu sifatnya preventif. Tidak hanya sekadar rusak lalu di obati,” kata Totok.
Baca juga: Jadwal Ganjil Genap, Satu Arah, dan Contraflow Saat Mudik 2023
Perawatan pada kendaraan niaga yang dimaksud ialah yang menyangkut keselamatan seperti rem dan juga ban.
Sama seperti rem, ban juga sudah dirancang untuk kapasitas mobilnya sehingga harus tepat ukurannya. Kemudian, bagian yang tidak kalah penting adalah kaki-kaki dan mesin kendaraan.
Maka pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat penting dilakukan, jika ada yang tidak beres bisa diganti dengan segera agar tidak menimbulkan bahaya.
“Jangankan rem, kita kadang berada di belakang truk lalu lampu sein dan lampu rem tru itu mati itu sangat bahaya,” kata Totok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.