Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/01/2023, 07:02 WIB

Menggandeng PT Industri Baterai Indonesia (IBC), konstruksi pabrik ini pada akhir 2022 lalu sudah berkisar 40-50 persen. Pada 2024, pabrik ditargetkan memproduksi baterai 10 gigawatt hour (GWh) dan satu tahun setelahnya (2025), mulai memproduksi baterai listrik secara massal.

Baca juga: Salah Pakai Cover Mobil Bisa Bikin Cat Rusak

Terbaru, Hyundai Motor Group juga berencana membangun pabrik baterai pack untuk mobil listrik berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV) pada semester kedua di tahun 2024 mendatang melalui anak usaha baru, Hyundai Energy Indonesia.

Meski belum disebut tambahan investasinya, fasilitas itu akan mengoptimalkan proses percepatan penggunaan kendaraan listrik Hyundai di Indonesia baik di dalam negeri dan luar negeri (ekspor).

"Dengan IK-CEPA juga, semakin terbukanya perdagangan jasa Indonesia ke Korsel. Lebih dari 100 subsektor jasa dengan penyertaan modal asing berkisar 49 persen sampai 100 persen, bisa memfasilitasi pergerakan intra-corporate transferness, business visitors, dan independent professionals," kata Zulkifli lagi.

Keempat, terbuka peluang kerja sama ekonomi dan pembangunan sumberdaya manusia (SDM). Melalui IK-CEPA, Indonesia mendapatkan program-program kerja sama ekonomi yang membawa kapasitas SDM Indonesia menjadi lebih ahli, terampil, dan sesuai dengan kebutuhan industri. 

Baca juga: Jangan Bangga Bila Motor Sukses Lewati Banjir, Cek Komponen Ini

“Seluruh manfaat ini saling mendukung satu sama lain dan di sinilah esensi dari IK-CEPA. Bukan hanya soal ekspor barang dan jasa, tetapi juga bagaimana perjanjian ini mampu mendorong daya saing ekonomi serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia,” ujarnya.

IK-CEPA ditandatangani Indonesia dan Korsel pada 18 Desember 2020 di Seoul (Korsel). Sebelumnya, persetujuan bilateral ini diluncurkan pertama kali pada 2012 dan berlangsung hingga tujuh putaran sebelum terhenti pada 2014.

Adapun pada periode Januari-Oktober 2022, total perdagangan Indonesia dan Korea Selatan tercatat sebesar 20,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik 40,36 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 14,6 miliar dolar AS.

Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Korsel sebesar 10,6 miliar dolar AS, sedangkan impor dari Korsel tercatat sebesar 9,9 miliar dolar AS sehingga memberikan surplus bagi Indonesia sebesar 712,3 juta dolar AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke