Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/12/2022, 17:41 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menyatakan, akselerasi penggunaan kendaraan listrik bisa mengatasi beberapa permasalahan.

Satu di antaranya, untuk menurunkan emisi gas rumah kaca akibat polusi yang disebabkan oleh transportasi seraya menghemat pengeluaran subsidi pada bahan bakar minyak (BBM).

"Indonesia saat ini merupakan negara net importer minyak juga melakukan subsidi energi, khususnya BBM. Peningkatan kebutuhan BBM, berbanding lurus dengan kebutuhan biaya subsidi," kata dia dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Tahun Depan Dirakit Lokal, DFSK Pastikan Harga Gelora E Lebih Murah

Ilustrasi kendaraan listrikDok. PLN Ilustrasi kendaraan listrik

"Di mana, sebenarnya subsidi ini dapat dialokasikan untuk pembangunan Indonesia," lanjut Rachmat.

Sehingga butuh upaya untuk mengatasi masalah terkait. Menurut dia, era elektrifikasi pada kendaraan bermotor atau electric vehicle (EV) jadi salah satu cara kunci menyelesaikannya. Mengingat pertumbuhan jumlah kendaraan di dalam negeri pun terus meningkat.

Apabila tidak dilakukan perubahan pada sektor transportasi, moda ini bisa saja mengambat komitmen Indonesia mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagaimana target NDC sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan dari internasional pada 2030.

Demikian pula target Net Zero Emission pada 2060 mendatang, atau lebih cepat.

Baca juga: Mobil Terlaris November 2022, Brio Melesat, Xpander-Stargazer Anjlok

Touring Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Jakarta-Bali 2022 di Jakarta, Senin (7/11/2022)KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Touring Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Jakarta-Bali 2022 di Jakarta, Senin (7/11/2022)

"Jumlah kendaraan di Indonesia saat ini sangat besar hingga 21 juta mobil dan 115 juta motor. Tren tersebut akan secara konsisten bertambah seiring jumlah pertumbuhan ekonomi penduduk Indonesia," ucap dia.

Adapun hingga Desember 2022, pengguna kendaraan listrik masih relatif rendah dibanding kendaraan konvensional atau yang menggunakan internal combustion engine (ICE).

Menurut data, penjualan motor listrik baru mencapai 15.000 unit sementara mobil listrik 8.000 unit (kendaraan listrik murni).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke