JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan setengah kopling secara berlebihan saat mengemudi mobil manual sering kali menjadi kebiasaan banyak pengemudi, terutama saat menghadapi kemacetan atau tanjakan.
Meskipun terlihat praktis, kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada kondisi kopling dan performa mobil secara keseluruhan. Penggunaan setengah kopling yang berlebihan tidak hanya memperpendek usia kopling, tetapi juga bisa menurunkan efisiensi kendaraan.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, menahan setengah kopling secara terus-menerus dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada pelat kopling, yang berujung pada keausan komponen.
Baca juga: Final Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series 2024 Sukses Digelar
"Menahan setengah kopling membuat gesekan meningkat, mempercepat keausan. Akibatnya, kopling bisa selip dan tidak dapat mentransfer tenaga mesin ke roda secara efisien," kata Lung Lung kepada Kompas.com, Selasa (22/10/2024).
Lung Lung juga menjelaskan bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan borosnya konsumsi bahan bakar.
"Saat tenaga tidak tersalurkan dengan baik, pengemudi sering kali menekan pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan akselerasi yang diinginkan, dan ini membuat penggunaan bahan bakar meningkat," ujar Lung Lung.
Untuk menjaga agar kopling tetap awet, Lung Lung menyarankan agar pengemudi segera melepaskan kopling setelah mobil mulai bergerak.
Baca juga: Video Polisi Kena Hukum Squat Jump dari Atasannya di Pinggir Tol
Selain itu, penggunaan rem tangan saat berhenti di tanjakan bisa membantu mengurangi beban kopling. Dengan langkah ini, kopling bisa bertahan lebih lama dan kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.