JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pengendara mobil matik yang masih asal mengoperasikan transmisi, khususnya ketika berhenti lama atau sedang parkir.
Kebanyakan pengendara langsung memilih menggeser atau memindahkan tuas transmisi ke posisi P (parking) dari D (drive). Begitu juga sebaliknya ketika akan mulai berjalan.
Proses perpindahan tersebut sebenarnya kurang tepat dilakukan. Bahkan bila pengendara sensitif, terkadang saat transisi terasa ada hentakan keras.
Sementara itu, berdasarkan data di atas kertas, sebagai pendatang baru Honda WR-V yang menggunakan mesin 1.500 cc layaknya BR-V, memiliki tenaga sebesar 121 PS atau 119,2 tk dan torsi 145 Nm.
Tenaga tersebut lebih besar dari para rivalnya yang sudah lebih dulu hadir meramaikan segmen low sport utility vehicle (LSUV).
Sebut saja seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, sampai duet merek Korea Selatan yang mengusung mesin 1.500 cc, yakni Kia Sonet dan Hyundai Creta.
Baca juga: Jangan Pindah Transmisi Mobil Matik dari R ke D Saat Belum Berhenti
Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Senin (14/11/2022):
1. Kebiasaan Buruk Langsung Pindahkan Gigi dari D ke P pada Mobil Matik
Hermas E Prabowo, pemilik Worner Matic mengatakan, cara tersebut tidak benar dan bila jadi kebiasaan bisa mempengaruhi usia komponen transmisi.
Menurut Hermas, paling utama saat akan memindahkan posisi tuas transmisi yang harus benar-benar dipastikan mobil sudah dalam kondisi berhenti.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.