Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Booming Mobil Listrik Mesti Dimulai dari Ubah Persepsi

Kompas.com - 14/11/2022, 19:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Tren penyerapan mobil dan motor listrik memiliki sejumlah penghambat di lapangan. Salah satunya yaitu mengenai persepsi masyarakat soal kendaraan listrik.

Ki Darmaningtyas, pengamat transportasi dari INSTRAN (Institut Studi Transportasi), mengatakan, masyarakat belum paham mengenai keandalan dan keselamatan kendaraan listrik.

Baca juga: Cek Harga Mobil Listrik Bekas, Termurah Masih Rp 500 Jutaan

Soal keandalan produk, Darmaningtyas mengatakan masyarakat bisa mengacu pada kegiatan Touring Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sejauh 1.250 km dari Jakarta-Bali, yang dibuat Kementerian Perhubungan untuk mendukung pelaksanaan KTT G20.

Anggota Paspampres berjaga di samping mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022).ANTARA FOTO via BBC INDONESIA Anggota Paspampres berjaga di samping mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/11/2022).

"Terbukti dalam kegiatan touring tersebut, turut kendaraan besar (bus besar dan sedang), mobil biasa, dan mobil kecil (berkapasitas dua orang dan di desain sebagai city car), semua kendaraan tidak mengalami kendala teknis di lapangan," kata dia.

Sedangkan terkait dengan tingkat keselamatan kendaraan listrik, pabrikan sudah merancang bila terjadi tabrakan secara otomatis mesin akan mati sehingga tidak memiliki daya strum terhadap penumpang.

"Salah satu uji laboratorium dari kendaraan listrik itu adalah memasukkan baterai kendaraan listrik ke dalam kolam yang ada ikannya dan ternyata ikan-ikan di kolam tidak mati," kata Darmaningtyas.

Pelatihan kendaraan listrik untuk tenaga pengemudi Wuling Air ev selama KTT G20 pada 15-16 November 2022 mendatangDok. Wuling Pelatihan kendaraan listrik untuk tenaga pengemudi Wuling Air ev selama KTT G20 pada 15-16 November 2022 mendatang

Baca juga: Ganjil Genap di Bali Berlaku sampai 17 November 2022

"Kalau kendaraan listrik itu menyetrum, tentu ikan-ikan dalam kolam mati. Tapi ternyata ikan-ikan tersebut tetap hidup. Uji laboratorium ini membuktikan bahwa keselamatan pengguna kendaraan listrik terjamin," kata dia.

Karena itu penting untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai keandalan dan keselamatan kendaraan listrik. Sebab jika sudah berubah dari negatife ke positif, maka penerimaan masyarakat akan penuh dan tidak ragu lagi.

"Sosialisasi bahwa kendaraan listrik itu handal dan berkesematan dirasakan amat mendesak untuk dilakukan oleh semua pihak, termasuk pemerintah," kata Darmaningtyas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau