Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Indonesia Memastikan Mulai Produksi Baterai Tahun Ini

Kompas.com - 15/11/2022, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia memastikan bakal mulai membangun fasilitas perakitan baterai untuk mobil listrik di Karawang, Jawa Barat mulai akhir tahun ini, sebagai upaya mendorong program percepatan elektrifikasi nasional.

Keputusan tersebut seiring dengan rencana perseroan untuk mulai memproduksi mobil hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) dalam periode sama. Sehingga membuat Toyota sebagai pabrikan otomotif pertama yang punya baterai sendiri di Tanah Air.

Demikian dikatakan Direktur Production Engineering & Vehicle Manufacturing PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Rabu (9/11/2022) lalu.

Baca juga: Booming Mobil Listrik Mesti Dimulai dari Ubah Persepsi

Rencana elektrifikasi Toyota Indonesia yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Rabu (9/11/2022) laludok.TMMIN Rencana elektrifikasi Toyota Indonesia yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Rabu (9/11/2022) lalu

"Kami tahun ini akan memproduksi HEV dan assembling baterainya secara lokal. Sehingga bila bicara kesiapan, kami dari Toyota siap memproduksi kendaraan elektrifikasi," katanya.

Kendati belum dijelaskan lebih jauh terkait perakitan salah satu komponen utama kendaraan bermotor listrik dengan penguasaan sekitar 40 persen ini, gebrakan Toyota tersebut dapat membuat industri elektrifikasi dalam negeri semakin terangsang.

Apalagi dikatakan pula bahwa produk kendaraan listrik dari perseroan akan mengkangkau ke seluruh lapisan pasar, khususnya segmen entry level. Mengingat, hampir 80 persen pembeli mobil di Indonesia berasal dari kelas terkait dengan jangkauan daya beli di bawah Rp 350 juta.

"Nanti semua model yang sudah kami punya akan ada hybrid-nya karena market paling besar di Indonesia adalah entry level. Sehingga yang berada di segmen itu punya pilihan untuk elektrifikasi juga," kata Nandi.

Baca juga: Melihat Panjangnya Konvoi The Beast Presiden AS Saat Lewat Ruas Jalan di Bali

Mobil listrik Toyota bZ4XKompas.com Mobil listrik Toyota bZ4X

Langkah ini sejalan dengan strategi Toyota dalam menuju era elektrifikasi global melalui skema multi-pathway atau simultan. Yaitu, menghadirkan beragam jenis produk kendaraan rendah emisi untuk seluruh segmen baik HEV, PHEV, sampai BEV.

"Tujuan kami ialah net zero emission," ucapnya.

Adapun langkah memproduksi baterai mobil listrik merupakan komitmen jangka panjang Toyota untuk melancarkan berbagai strategi menuju era elektrifikasi di dalam negeri.

Hal ini salah satu implementasi dari penambahan investasi oleh Toyota Motor Corporation (TAM) sebesar Rp 28 triliun hingga 2024, yang sudah digelontorkan pada akhir tahun lalu.

Baca juga: Kemenhub Targetkan Insentif Kendaraan Listrik Selesai pada 2023

 

Seiring dengan hal tersebut, diharapkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) seluruh mobil listrik Toyota di Indonesia bisa mencapai 80-85 persen seperti kendaraan berbahan bakar fosil yang sudah dipasarkan saat ini.

Dengan memiliki fasilitas perakitan baterai juga membuat pabrikan cukup independen dalam melakukan aktivitas produksi dalam menjaga suplai, tidak terlalu bergantung pada negara lain (pengimpor). Sehingga jika ada kenaikan permintaan dari pasar, indennya tidak terlalu lama.

"Sekarang TKDN kita sudah mencapai 80-85 persen. In several years, HEV kita diharapkan juga bisa mencapai TKDN seperti itu," kata Presiden Direktur TAM Warih Andang Tjahjoho beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com