Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Begini Pertolongan Pertama Saat Motor Terendam Banjir

Kompas.com - 12/10/2022, 08:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bermodal nekat, para pengendara sepeda motor kadang tak memikirkan dampak dari menerjang genangan air yang sangat merugikan.

Contoh seperti kerusakan pada komponen kendaraan. Mesin yang terendam air juga bisa membuat motor mogok.

Penyebabnya beragam, mulai busi yang basah imbas terendan, atau adanya air yang masuk sampai ruang bakar. 

Bila sudah demikian, baiknya pengguna jangan langsung memaska untuk menghidupkan motor. Karena bila air sampai masuk ke dalam mesin, efek terparah bisa memicu water hammer.

Lantas bagaimana supaya aman? 

Baca juga: Fitur Melimpah Kia Carens

Menurut Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim, menghidupkan mesin setelah motor mogok terendam banjir adalah salah kaprah. 

"Ruang bakar mesin bisa berhenti total dan kerusakan sangat fatal. Istilahnya water hammer, jeroan mesin seperti piston dan ring piston bisa hancur. Kelistrikan yang basah dipaksa menghidupkan mesin bisa berujung korsleting," ucap Nurhadi kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022). 

Penanganan yang benar menurut Nurhadi, pemilik wajib mengganti semua cairan pelumas mesin dan CVT bagi pengendara motor matik. 

Komponen pengapian juga dikeringkan dahulu sebelum mencoba menyalakan mesin, terutama bagian busi dan kepalanya. 

"Ada prosedurnya ketika motor mogok terendam banjir, salah penanganan malah risikonya parah. Oli mesin dan transmisi wajib ganti. Kelistrikan mesin dan ECU motor injeksi juga akan dibersihkan, setelah kering baru di coba memastikan tak ada malfungsi," katanya. 

Baca juga: Mengenal Aquaplaning Saat Berkendara Sepeda Motor di Musim Hujan

Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Mranggen Herta Arcadia menjelaskan, penanganan motor terendam banjir yang salah dampaknya bisa fatal. 

Biaya perbaikan membengkak dan kerusakan bisa kompleks dan rumit. Mesin yang gagal di nyalakan penanganan lebih intensif bahkan sampai overhaul. 

"Maka sebelum menerobos banjir cermati dahulu ketinggian air aman atau berbahaya. Ganti oli semuanya termasuk penanganan pertama. Selanjutnya, jika belum nyala sumber masalah di urut dari pengapian bahkan jika semuanya gagal terpaksa turun mesin," ucap Herta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Negara-negara Eropa Menyesal Beli Jet Tempur F-35 AS, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau