Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Operator Bus Pilih Sasis Tertentu untuk Armadanya

Kompas.com - 11/10/2022, 14:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PO SAN belum lama ini merilis bus baru di ajang Busworld 2022, bodi Jetbus SHD dengan sasis Scania K410iB. Selain itu di GIIAS 2022 juga PO SAN rilis lagi bus dengan sasis Scania K360iB.

Kedua sasis tersebut memakai mesin dengan tenaga 360 TK sampai 410 TK. Sedangkan untuk sasis dengan GVW 15 ton-16 ton biasanya punya tenaga di angka 260 TK.

Bisa dibilang, sasis yang dipilih PO SAN kebanyakan memakai model premium atau GVW di atas 18 ton. Hal ini sebenarnya ada alasannya, seperti yang disampaikan Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN.

Baca juga: Barang yang Tidak Boleh Dibawa Penumpang Saat Naik Bus

Bio Smart & Safe Bus PO Sumber AlamKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bio Smart & Safe Bus PO Sumber Alam

"Salah satu alasan SAN memilih sasis dengan kapasitas mesin besar adalah bisa membawa beban. Kalau pakai mesin yang kapasitasnya pas-pasan, enggak membawa beban saja sudah ngos-ngosan," ucap pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Selain itu, rute yang dilewati PO SAN yang meliputi Pulau Jawa dan Sumatera juga membutuhkan mesin yang kuat. Oleh karena itu, PO SAN memilih sasis dengan mesin yang kapasitasnya lebih besar.

"Selain itu, biar pengemudi nyaman karena busnya punya tenaga yang berlebih, sehingga penumpang jadi lebih nyaman juga," ucap Sani.

Baca juga: Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Beli Kendaraan Listrik


Kemudian, untuk PO lain seperti Sumber Alam, memilih jalan yang berbeda dengan PO SAN. Hampir semua armadanya tidak ada yang memakai sasis premium, kebanyakan punya GVW 15 ton-16 ton.

"Kalau dari saya karena kemudahan operasional dan pasar saya tidak memerlukan unit premium," ucap Anthony.

Menurutnya, untuk rute yang armadanya lewati tenaga yang dihasilkan sudah sangat cukup. Anthony menjelaskan kalau bus tidak seperti truk yang kerap overloading, jadi aman untuk urusan tenaga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com