Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DEN Memperingatkan Pabrikan Konvensional Segera Produksi Motor Listrik

Kompas.com - 26/08/2022, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

i

BOGOR, KOMPAS.com – Dalam beberapa waktu terakhir, tren kendaraan listrik telah merambah sektor transportasi, termasuk kendaraan roda dua. Sejumlah pabrikan mulai menjajakan produk motor listriknya, tak terkecuali merek-merek yang baru muncul di Indonesia.

Sementara merek besar roda dua yang sudah lama di sini, masih setia dengan motor bermesin bakar internal. Bahkan seluruh anggota Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), termasuk di dalamnya, Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS, belum satu pun yang produksi motor listrik.

Setiap tahun, sekitar 5 juta-6 juta unit para pabrikan itu menikmati penjualan motor konvensional di Indonesia.

Ke depan, pabrikan motor konvensional ini diminta menunjukkan komitmennya untuk meluncurkan produk elektrifikasi yang cocok untuk pasar.

Baca juga: Yamaha Siapkan E-Vino Terbaru dengan Jarak Tempuh Lebih Jauh

Melihat produksi United E-Motor T1800 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Melihat produksi United E-Motor T1800 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya bakal mengingatkan pabrikan motor berbahan bakar fosil agar mengikuti regulasi dan target yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Sebetulnya kami DEN telah membuat surat kepada Bapak Presiden, untuk para produsen motor berbahan bakar BBM itu,” ujar Djoko di Kawasan Industri Branta Mulia, Citeureup, Bogor, Kamis (25/8/2022).

“Untuk membuat jadwal, road map, segera memproduksi motor listrik. Itu sudah pernah kita buat sebetulnya, dan mungkin nanti akan kita ingatkan lagi,” kata dia.

Baca juga: Small SUV RS Honda Tepergok Tes Jalan di Tol Jakarta-Cikampek

Keharusan pabrikan motor untuk mengikuti regulasi telah sesuai dengan rencana pemerintah dalam rangka Nett Zero Emission pada tahun 2060, termasuk juga komitmen Indonesia meratifikasi Paris Agreement.

“Salah satunya dituangkan dalam Perpres 22 Tahun 2017, di sana ada target 2,1 juta motor listrik. Sehingga angka-angka sudah ada, meskipun masih di bawah target, maka kami akan mengingatkan kepada produsen motor BBM untuk segera memproduksi motor listrik,” ucap Djoko.

“Dan harus mempunyai road map untuk facing out, kapan menghentikan penjualan motor BBM. Itu akan kami ingatkan kembali,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com