SEMARANG, KOMPAS.com - Tertarik mencoba atau terbuai iming-iming spesifikasi produk baru, mendorong pemilik sepeda motor berspekulasi gonta-ganti merek oli.
Apalagi pilihan oli mesin motor saat ini cukup banyak yang dijajakan dengan harga kompetitif dan menawarkan ragam keunggulan.
Padahal, perilaku sering gonta-ganti merek pelumas dianggap kurang baik dan berbahaya untuk mesin.
Lalu, apakah benar demikian?
Baca juga: Update Daftar Harga Oli Skutik Agustus 2022
Menanggapi hal itu, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Motor Setyabudi Semarang Hari Santoso mengatakan, belum diketahui pasti dampak negatif kebiasaan sering ganti merek oli.
"Beda merk oli mempunyai viskositas dan grade oli yang berbeda. Boleh saja ganti merek asalkan speknya sama atau setara," kata Hari, kepada Kompas.com, Minggu (7/8/2022).
Menurut Hari, baiknya pemilik motor tidak ganti oli beda jenis. Kandungan zat kimia dan molekul oli yang berbeda dikhawatirkan berbahaya.
Selain itu, saat mengganti oli, baiknya dipastikan peluma lama yang ada di dalam mesin sudah benar-benar terkuras.
Baca juga: Benar Tidak Gonta-ganti Merek Oli Motor Bikin Garansi Hangus?
"Sisa oli lama tidak boleh mengendap dalam carter. Komposisi bahan pembuat oli tiap merek beda spek. Ganti merk, oli lama harus keluar habis," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.