JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar bus antarkota antarprovisni (AKAP) yang beroperasi di Sumatera menggunakan tameng besi. Fungsinya untuk melindungi kaca dari lemparan batu.
Untuk daerah tertentu, kasus bus dilempari batu masih marak terjadi. Bahkan bukan cuma kaca depan yang jadi target, bagian samping pun kerap pecah karena batu.
Jika ada tameng di bagian depan kaca bus, kenapa bagian samping juga tidak dipasang aksesori yang serupa?
Baca juga: Tantangan Desainer Bus Bikin Spion Kamera Tampak Menarik
Yohan Setiawan, Supervisor Finishing Bus Karoseri Adiputro mengatakan, tameng besi tidak bisa dipasang pada bagian samping, mengingat konstruksi dari bodi bus.
"Kalau dipasang di samping bisa merusak bodi. Untuk memasang tameng, harus ada mur tanam dalam bodi. Untuk di depan, mur ditanam di pilar, kalau di bodi tida bisa," ucap Yohan kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: BBM Nonsubsidi Makin Mahal, Ubah Gaya Berkendara Mobil Matik biar Irit
Pada bagian pilar, ada besi penguat, jadi pemasangan mur aman dilakukan. Beda halnya kalau di samping, hanya ke bodi saja sehingga berisiko terlepas.
Selain itu, tidak dipasangnya tameng pada bagian samping juga dilakukan untuk jaga-jaga saat kondisi darurat. Ketika bus terguling, kaca samping bisa dijadikan jalur evakuasi, jadi jangan dihalangi dengan tameng besi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.