JAKARTA, KOMPAS.com - Benelli dan Keeway sepakat saat ini hanya akan fokus pada motor listrik. Dua merek di bawah satu payung tersebut belum tertarik terjun di segmen sepeda listrik.
CEO PT Benelli Anugerah Motor Pusaka,Steven Kentjana Putra, mengatakan, pihaknya lebih memilih sepeda motor dengan berbagai pertimbangan, salah satunya ialah terkait keberlangsungan produk.
Baca juga: Mazda 2 Sedan Resmi Meluncur, Dijual Mulai Rp 338 Juta
"Tapi saya sepeda tidak, saya mau lebih fokus, kita ke motor dulu," kata Steven yang ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dari merek Benelli sudah punya motor listrik Benelli Dong, adapun dari merek Keeway punya tiga model yaitu E-Zi Plus yang diperkenalkan pada 2020, dan Keeway Citi Ezi serta Mini Ezi yang tes pasar di PEVS 2022.
Padahal kata Steven dia mengakui bahwa pasar sepeda listrik justru lebih menjanjikan. Harga murah tak dipungkiri menjadi pancingan menarik sebelum masyarakat pindah ke motor listrik.
Di satu sisi Steven menilai adanya larangan penggunaan sepeda listrik di jalan raya yaitu di Makassar dan mulai diikuti wilayah lain dapat membuat penyerapan tren kendaraan listrik terhambat.
"Seperti hybrid dulu baru listrik, teman saya dia tidak ikut di sini, dia salah satu pemula sekarang jualan sepeda listrik daya beli ini Rp 6 juta - Rp 8 juta, sudah seperti kacang. Viar sudah lebih senang jualan sepeda listrik," kata dia.
Motor listrik
Steven mengatakan mengapa motor listrik di China bisa tumbuh sangat cepat karena regulasinya jelas dan tegas. Tapi yang paling penting ialah ketegasan sehingga bisa mengubah pola konsumsi di masyarakat.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Bertemu dengan Konvoi Pejabat di Jalan?
"Sangat, makanya kembali lagi kita melihat ada beberapa negara yang sudah stabil yaitu China dan Taiwan itu regulasi sudah jelas, motor ICE itu tidak boleh masuk kota besar kalau pemerintah disini tidak boleh masuk ICE wah berontak semua market leader," kata dia.
"Karena tidak semudah membalikkan telapak tangan, kalau kata Pak Moeldoko (Ketum Periklindo) seperti proses ayam atau telur. Misalnya produsen mau jalan tapi regulasi belum jelas. Kita lihat banyak faktor," ungkap Steven.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.