SEMARANG, KOMPAS.com - Tak sedikit pemilik kendaraan yang masih bingung soal boleh atau tidak mencampur nitrogen dengan udara biasa saat akan mengisi tekanan ban kendaraan.
Hal tersebut karena adanya tanggapan-tanggapan mengenai efek buruk. Lalu, apakah benar demikian?
Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, mencampur angin nitrogen dan udara biasa cukup berisiko.
Kondisi tersebut karena ada perbedaan masa bobot tekanan udara tidak direkomendasikan karena berpengaruh pada suhu permukaan ban.
Baca juga: Apa Benar, Pakai Nitrogen Pelek Jari-jari Bisa Karatan?
"Suhu udara yang tidak stabil mengakibatkan ban lebih cepat panas," kata dia kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Aan, perbedaan tekanan udara antara angin biasa dengan nitrogen bisa menyebabkan kualitas karet kompon ban menurun.
Salah satunya terkait elastisitas karet yang sebelumnya lentur menjadi keras imbas adanya tekanan berlebihan dari dalam ban.
Tak hanya itu, risiko korosi pada pelek juga bisa terjadi karena oksigen dan nitrogen yang tercampur menghasilkan uap air tinggi.
"Semakin besar kandungan oksigen di dalam angin, semakin tinggi kemungkinannya mengikat air. Jumlah air yang semakin banyak di dalam pelek mempercepat pembentukan karat," ujar Aan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.