Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Kompresi Tinggi Dipaksa Minum Bensin Oktan Rendah, Ini Efeknya

Kompas.com - 11/07/2022, 17:01 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan harga di antara varian-varian bahan bakar mesin (BBM) menjadi salah satu pertimbangan pemilik kendaraan dalam membeli bensin.

Masih ada pemilik mobil yang membeli bahan bakar tidak sesuai dengan spesifikasi mesin mobilnya dengan pertimbangan harga yang lebih murah. Padahal, kebiasaan ini dapat merusak performa mesin mobil.

Pabrikan mobil sendiri merekomendasikan penggunaan jenis bahan bakar yang sesuai dengan mesin mobil agar kerjanya optimal.

Misalnya, mobil dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1 bisa menggunakan bensin beroktan 90, contohnya Pertalite.

Baca juga: Ingat, Mematikan Mesin Kendaraan Saat Isi Bensin Itu Krusial

Sedangkan mesin berkompresi 10:1 hingga 11:1 baiknya menggunakan bensin dengan oktan atau RON 92 misalnya Pertamax.

Untuk mobil dengan mesin yang berkompresi tinggi seperti 12:1 ke atas, disarankan untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi RON 98, misalnya Pertamax Turbo.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan bahwa saat membeli bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin, maka ini berpengaruh terhadap emisi gas buang, efisiensi dan keawetan mesin.

Baca juga: Siap-siap, Lulus Uji Emisi Jadi Syarat Perpanjang STNK

Didi menjelaskan, semakin tinggi rasio kompresi mesin, maka dibutuhkan bensin dengan RON yang tinggi juga.

"Karena nilai oktan atau RON adalah nilai kekuatan bensin terhadap tekanan sebelum terbakar dengan sendirinya," ucap Didi kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Dapat Accord Cielo hingga Galant Hiu, Ini Daftar Sedan Bekas Rp 50 Jutaan

Jika menggunakan bahan bakar yang lebih rendah dari oktan yang dibutuhkan, ada potensi terjadi pre-ignition pada mesin mobil. Pre-ignition sendiri terjadi ketika campuran udara dengan bahan bakar terbakar sebelum busi menyala atau memercikkan api. 

"Kalau tidak menggunakan oktan yang tinggi, bensin akan terbakar sebelum busi menyala, sehingga terjadi pre-ignition yang berpotensi membuat mesin ngelitik," ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau