Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Mobil Kompresi Tinggi Konsumsi BBM Pertalite

Kompas.com - 29/06/2022, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum ada kepastian mobil seperti apa yang tidak diperkenankan membeli Pertalite. Namun per 1 Juli 2022 pertamina akan melakukan uji coba menggunakan aplikasi myPertamina untuk menyaring konsumen.

Jadi, selama uji coba di beberapa daerah tersebut pembeli harus mendaftar terlebih dulu, apakah bisa membeli Pertalite atau tidak. Karena pemerintah mengharapkan penyaluran bahan bakar bersubsidi ini tepat sasaran.

Bagi pengguna mobil modern yang biasa menggunkan Pertalite, tentu hal tersebut cukup mengkhawatirkan. Baik itu mobil mewah atau tidak, selama kendaraan tersebut sudah memenuhi standar euro 4 maka idealnya menggunakan bahan bakar beroktan tinggi, minimal RON 92.

Baca juga: Mulai 1 Juli, Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar Dulu

Ditinggal Xpander, Nissan Studi Livina FaceliftKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ditinggal Xpander, Nissan Studi Livina Facelift

Jadi, ketika kebijakan tersebut yang dijadikan patokan maka pertalite bakal menjadi bahan bakar yang bisa dinikmati oleh mobil-mobil tua dan beberapa pengguna sepeda motor saja.

Ketentuan tersebut belum pasti, hanya saja bagi pengguna mobil modern sebaiknya mulai mempersiapkan diri beralih menggunakan bahan bakar yang sesuai. Hal itu tidak merugikan, bahkan sangat menguntungkan dari sisi performa kendaraan itu sendiri.

Beberapa bengkel spesialis mobil mengatakan penggunaan pertalite memang bisa membatasi performa kendaraan, sebab mobil mesin modern memang sudah diatur sedemikian rupa untuk menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi, minimal RON 92.

Baca juga: Catat, Ini 11 Wilayah yang Harus Daftar Sebelum Beli Pertalite dan Solar

Bodykit Toyota Velozsiambodykit.com Bodykit Toyota Veloz

“Hampir semua mobil modern dari pabrikan sudah disetel untuk menggunakan bahan bakar berkualitas, minimal RON 92. Itu bisa dilihat dari spesifikasi mesinnya yang memang memiliki kompresi tinggi, sehingga pemakaian Pertalite bisa membuat tarikan mesin kurang bertenaga” ucap Eko Setiawan pemilik Everest Motor kepada Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

Dia juga mengatakan dari pengamatan di lapangan memang mesin yang menggunakan bahan bakar kualitas rendah lebih rentan kotor di ruang bakarnya. Sehingga memerlukan servis atau pembersihan ruang bakar lebih sering.

Hal serupa juga dikatakan oleh Anom Budi Prasetiyo selaku pemilik Markas Oto spesialis Nissan & Datsun, bahkan dia mengatakan beberapa dampak jangka panjangnya ketika mesin menggunakan bahan bakar berkualitas rendah tanpa melakukan servis secara rutin.

Baca juga: Kenali Penyebab Nissan Grand Livina Gampang Ngelitik

Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia.

“Bisa saja pakai Pertalite, tapi pasti tarikan mesin menjadi lebih berat, ngelitik pasti, dan ruang bakar akan cepat kotor. Sehingga disarankan sering-sering melakukan gurah mesin (pemberihan ruang bakar), jika tidak ya rugi, mesin juga bakal menjadi lebih boros bahan bakar,” ucap Anom kepada Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

Nah, mulai per 1 Juli 2022 ini, ada baiknya pengendara mobil modern beralih ke jalan yang benar dengan mengganti bahan bakar berkualitas tinggi. Dengan demikian, kendaraan Anda akan dapat menunjukkan kemampuan maksimalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau