Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Mana yang Lebih Baik, Mobil Transmisi Matik AT atau CVT? | Jangan Salah, Begini Teknik Pakai Dongkrak Mobil yang Benar

Kompas.com - 25/06/2022, 06:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat dua jenis transmisi mobil matik yang dikenal pengguna kendaraan, yaitu automatic transmission (AT) dan continuously variable transmission (CVT). Kedua transmisi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Penjelasan ini disampaikan pemilik bengkel spesialis matik Worner Matic Hermas Efendi Prabowo. Keduanya memiliki fungsi yang baik sesuai dengan medan jalan yang akan dilalui oleh mobil tersebut.

"Masing-masing punya keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri. Misalnya, kalau transmisi matik AT, keunggulannya perpindahan giginya untuk yang speed-nya enggak banyak, itu kerasa," ucap Hermas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Alasan Kenapa Mobil Transmisi Matik Tidak Bisa Sembarang Diderek

Kemudian bicara soal dongkrak, setiap mobil tidak terlepas dari kejadian ban bocor saat di perjalanan. Pada kondisi ini mau tidak mau, pengemudi harus menggunakan dongkrak untuk mengangkat mobil kemudian ganti ban.

Namun, beberapa pengendara kerap kesulitan menggunakan dongkrak. Baiknya, pada saat menggunakan alat ini usahakan memilih tumpuan yang tepat agar tidak terjadi kerusakan pada mobil akibat dongkrak yang meleset.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, peletakkan titik dongkrak mobil biasanya ada empat, yakni dua titik pertama terletak pada bagian sasis di belakang roda depan. Kemudian, dua titik dongkrak lainnya terletak pada sasis di depan roda belakang.

Baca juga: Tips Pemula yang Ingin Bermain Vespa Klasik Dua Tak

Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada hari Jumat (25/6/2022).

1. Mana yang Lebih Baik, Mobil Transmisi Matik AT atau CVT?

Tuas transmisi CVT dan rem parkir elektris milik Mitsubishi Xpander terbaru.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi CVT dan rem parkir elektris milik Mitsubishi Xpander terbaru.

Hermas menjelaskan, transmisi matik AT yang memiliki hingga empat percepatan atau 4 speed maka perpindahan giginya terasa. Sedangkan untuk yang sampai delapan percepatan ke atas, perpindahan giginya tidak terlalu terasa.

Salah satu keunggulan mobil bertransmisi matik AT adalah tenaganya yang lebih kuat untuk dipakai melalui medan-medan berkontur sulit, seperti jalan-jalan yang menanjak ekstrem.

"Transmisi AT lebih 'bandel'. Terutama, dia akan lebih mampu untuk melintasi jalanan-jalanan yang konturnya menanjak," ucap Hermas.

 

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Mobil Transmisi Matik AT atau CVT?

2. Jangan Salah, Begini Teknik Pakai Dongkrak Mobil yang Benar

Dongkrak mobil.Kompas.com/Fathan Radityasani Dongkrak mobil.

“Titik-titik yang sudah ditentukan adalah titik yang kuat dalam mendongkrak mobil. Biasanya ada gambar keterangan pada dongkrak dan buku pedoman pemilik,” kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Jika titik dongkrak tidak pada posisi yang tepat maka akan mengakibatkan sasis bodi dan bodi mengalami kerusakan.

Hal ini tentu saja membuat pengemudi mengalami kerugian karena perbaikan bodi dan sasis mobil tidak murah. Pemasangan titik dongkrak yang tidak pas juga akan membuat mobil kehilangan keseimbangan dan bisa saja mobil terjatuh.

Baca juga: Jangan Salah, Begini Teknik Pakai Dongkrak Mobil yang Benar

3. Alasan Kenapa Kabin Lebih Mewah Ada di Dek Bawah Bus Tingkat

Bus AKAP baru PO BorlindoINSTAGRAM/HISYAM_2542 Bus AKAP baru PO Borlindo

Bus tingkat memiliki dua dek, ada di bawah dan atas. Biasanya PO melakukan pembedaan kelas untuk di lantai satu dan dua, namun umumnya dek yang ada di bawah kelasnya lebih mewah.

Misalnya di dek bawah bus tingkat terbaru PO Borlindo, diisi dengan bangku sleeper atau selonjoran. Sedangkan di dek atas, menggunakan bangku biasa yang disusun 2-1 dan 2-2.

Begitu juga di bus tingkat milik PO Rosalia Indah, di dek bawah ada first class yang pakai bangku selonjoran dan kelas super eksekutif dengan bangku lebar. Untuk dek atas, bangku yang digunakan lebih kecil untuk kelas eksekutif.

 

Baca juga: Alasan Kenapa Kabin Lebih Mewah Ada di Dek Bawah Bus Tingkat

4. Tantang Avanza dan Xenia, Hyundai Bocorkan Desain Interior Stargazer

Interior Hyundai StargazerHMID Interior Hyundai Stargazer

Setelah memamerkan tampilan eksterior, kini PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) kembali merilis sekilas tampilan desain dari interior Stargazer.

Seperti diketahui, Hyundai Stargazer digadang-gadang akan hadir bermain di segmen yang sama dengan All New Avanza dan All New Xenia, yakni low multi purpose vehicle (MPV) atau MPV murah.

Dalam keterangan resminya, HMID mengklaim Stargazer dirancang khusus menyesuaikan karakteristik masyarakat dan keluarga Indonesia.

Baca juga: Tantang Avanza dan Xenia, Hyundai Bocorkan Desain Interior Stargazer

5. Viral Video Motor Ditilang di Diler, Ternyata Melanggar Banyak Aturan

Anggota kepolisian menunjuk knalpot racing sepeda motor yang disebut ditilang saat baru beli dari diler, Kamis (23/6/2022) siang.DOK. Satlantas Polresta Bandar Lampung Anggota kepolisian menunjuk knalpot racing sepeda motor yang disebut ditilang saat baru beli dari diler, Kamis (23/6/2022) siang.

Belum lama ini, video mengenai Kawasaki Ninja ZX-25R viral di media sosial. Pemilik sepeda motor tersebut menolak untuk ditilang oleh petugas kepolisian.

Dalam video berdurasi 15 detik yang beredar di media sosial, pemilik motor tidak terima ditilang oleh Satlantas Polresta Bandar Lampung. Menurut dia, motor tersebut baru dibeli dari diler.

"Posisinya masih di diler, Pak, bukan di jalan," kata pria tersebut, dalam video yang beredar.

 

Baca juga: Viral Video Motor Ditilang di Diler, Ternyata Melanggar Banyak Aturan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau