Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Mudik Lebaran, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Turun 40 Persen

Kompas.com - 25/05/2022, 09:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat angka kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia pada mudik Lebaran 2022 turun signifikan dibandingkan 2019.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, hal ini disebabkan karena berkurangnya pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor dan faktor minimnya penggunaan bus pariwisata.

"Kecelakaan itu turun 40 persen, bahkan kasus meninggal dunia turun 72 persen. Sebabnya dua, menurunnya jumlah pengguna motor dan penggunaan bus angkutan wisata," ujar Budi Karya, dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden (24/5/2022).

Baca juga: Apa Itu Cip RFID pada Pelat Nomor Putih dan Fungsinya

Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (29/4/2022) sore telah mencapai 2.016 penumpang. Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (29/4/2022) sore telah mencapai 2.016 penumpang.

Budi Karya juga mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor berkurang drastis pada mudik lebaran 2022.

Pemerintah pun berterima kasih kepada pemudik atas kesadarannya tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik jarak jauh karena membahayakan keselamatan.

Sementara itu, terkait penggunaan bus angkutan pariwisata, Menhub menyampaikan bahwa bus angkutan wisata biasanya adalah bus bekas AKAP (Antar-Kota Antar-Provinsi) yang digunakan secara individual.

Baca juga: Ingat, Sanksi Tarif Parkir Uji Emisi Tertinggi Berlaku Juni 2022

"Dan itu kadang-kadang tidak terlacak apakah supir busnya benar," ucap Budi Karya.

Ia menambahkan, pada mudik Lebaran 2022 lalu, pemerintah telah mengimbau Polda dan Dinas Perhubungan untuk melakukan penegakan hukum terhadap bus-bus pariwisata.

Seperti diketahui, sebelumnya bus pariwisata ini banyak disewakan untuk mudik, padahal sudah sangat membahayakan karena bukan merupakan bus baru dan tidak cukup laik jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau