Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Bocah Mendirikan Motor yang Jatuh di Tengah Jalan

Kompas.com - 25/05/2022, 07:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan bocah yang sedang berusaha mendirikan sepeda motor yang terjatuh di tengah jalan.

Dalam penjelasan di video disebutkan bahwa bocah tersebut kelas 1 SD. Terlihat jelas badannya lebih kecil ketimbang motor skutik entry level yang dia kendarai.

Menariknya dalam video yang diunggah akun Instagram, indorider150up itu, beberapa bocah lain yang berada di situ, justru cuek dan tidak membantunya mendirikan motor.

Baca juga: GT Radial Ikut Track Day Mandalika 2022

 

Bocah yang tidak diketahui identitasnya itu akhirnya berhasil mendirikan motor seorang diri. Kemudian menuntun motornya ke pinggir jalan.

Video tersebut membuktikan masih banyak kasus anak kecil yang mengendarai motor padahal belum cukup umur. Kondisi ini juga memperlihatkan kurangnya pengawasan orang tua.

Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), mengatakan, pengendara berusia di bawah umur menyumbang rata-rata 4.000 kecelakaan setiap tahun (2011-2015).

Secara implisit, Edo setuju harus ada sanksi buat orang tua jika ada anak di bawah umur sudah mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. Sebab hal itu bukan cuma membahayakan nyawa sang anak tapi juga orang lain.

Baca juga: Indikator Karet Wiper Mobil Mesti Diganti Baru

Pengemudi sepeda motor tewas di tempat usai terlibat kecelakaan dengan bajaj di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2022).Dok. TMC Polda Metro Pengemudi sepeda motor tewas di tempat usai terlibat kecelakaan dengan bajaj di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2022).

“Sampai saat ini, belum ada sanksi hukum bagi orang tua yang mengizinkan anaknya yang usianya belum pantas (di bawah umur) untuk menjadi pengemudi mobil atau sepeda motor," ujar Edo belum lama ini kepada Kompas.com.

"Orangtua baru hanya mendapatkan sanksi moral. Itu terjadi ketika mengizinkan anak di bawah umur yang kemudian menjadi pelaku kecelakaan lalu lintas di jalan,” ujar Edo.

Keluarga atau orang tua harus menjadikan keselamatan sebagai budaya, termasuk saat berlalu lintas di jalan.

“Lewat cara itu, akan lebih mudah mengajak anak-anak untuk tidak berkendara sebelum memiliki surat izin mengemudi (SIM),” katanya.

Baca juga: Jangan Asal Beli Helm, Cek Ukurannya Biar Aman dan Nyaman Digunakan

Ilustrasi anak kecil sedang meminum susu.Alex Green/ Unsplash Ilustrasi anak kecil sedang meminum susu.

Edo mengatakan, masyarakat harus memperbaiki diri untuk terus membangun budaya keselamatan di jalan raya.

“Akar dari keselamatan adalah mematuhi aturan, yakni menguasai teknik berkendara yang mumpuni dan santun saat berlalu lintas," kata dia.

"Sedangkan polisi hendaknya lebih tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu ketika menegakkan aturan di jalan raya,” ucap Edo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau