Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Tesla Bangun Pabrik di Batang Jawa Tengah pada Tahun Ini | Gara-gara Lampu Rem Kelap-kelip, Dua Pengemudi Mobil Cekcok

Kompas.com - 21/05/2022, 06:23 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Jokowi dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk akhirnya membuahkan hasil. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Tesla bakal berinvestasi di Indonesia.

Namun Tesla kabarnya berminat investasi pada ekosistem baterai mobil dan mobil listrik di Indonesia, dengan membangun pabrik di Batang, Jawa Tengah.

"Batang akan jadi pusat kawasan Industri terbaik di Indonesia. Di sana akan ada perusahaan-perusahaan besar, seperti LG, Foxconn, Tesla pun Insyaallah akan masuk ke sana dan beberapa perusahaan lain," ujar Bahlil, dalam konferensi virtual yang disiarkan Youtube Kementerian Investasi (19/5/2022).

Baca juga: Honda Siapkan Airblade Terbaru dengan Mesin Vario 160?

Sementara itu, belakangan ini kembali marak pengguna lampu kendaraan yang mengeluarkan cahaya kelap-kelip atau berkedip. Padahal, mengacu pada regulasi yang berlaku, penggunaan lampu model tersebut dilarang karena berbahaya.

Seperti mobil yang ada dalam unggahan akun Instagram @dashcamindonesia. Dalam rekaman itu, terlihat mobil Renault Triber yang menggunakan lampu kelap-kelip di bagian depan dan belakang.

Pengemudi lain yang berada tepat di belakang mobil tersebut pun merekam kejadian itu. Kebetulan kaca mobil pria yang merekam kejadian ini cukup terang, sehingga aksinya ketahuan oleh pemilik Renault Triber.

Baca juga: Satu Lagi Perusahaan Lokal Indonesia yang Jadi Sponsor Gresini Racing di MotoGP

Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Jumat, 20 Mei 2022.

1. Tesla Bangun Pabrik di Batang Jawa Tengah pada Tahun Ini

CEO Tesla & SpaceX, Elon Muskbusinessinsider.com CEO Tesla & SpaceX, Elon Musk

Bahlil bercerita mengenai awal pendekatan pemerintah dengan Tesla dan Foxconn. Ia mengatakan, dirinya bagi tugas dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.

"Dulu ketika Bapak Presiden memerintahkan kami dengan Menko Marves agar Tesla dan Foxconn masuk Indonesia, karena dua perusahaan ini adalah perusahaan besar,” ucap Bahlil.

“Saya merayu Foxconn, Pak Luhut merayu Tesla. Gombalan kita untuk Foxconn lolos. Tesla masih tarik ulur. Berkat tangan dingin dan intuisi presiden, Tesla masuk ke Indonesia," kata dia.

Baca juga: Tesla Bangun Pabrik di Batang Jawa Tengah pada Tahun Ini

2. Gara-gara Lampu Rem Kelap-kelip, Dua Pengemudi Mobil Cekcok

pengemudi gunakan lampu sorotinstagram.com/dashcamindonesia pengemudi gunakan lampu sorot

Lantaran tak terima direkam, pengemudi Renault itu pun mengejar perekam video itu hingga terjadi percekcokan antara kedua pengemudi tersebut.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menambahkan, pengemudi yang memodifikasi lampu rem seperti tadi bisa dibilang egois dan alay. Dia seharusnya mengerti bahwa warna lampu memiliki arti dan fungsi masing-masing.

“Modifikasi lampu akan mengacaukan arti yang dikomunikasikan oleh lampu tersebut. Sehingga, bisa mispersepsi bahkan mencelakai orang lain dan dirinya sendiri,” ucap Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Gara-gara Lampu Rem Kelap-kelip, Dua Pengemudi Mobil Cekcok

3. Sopir Bus Maut di Tol Sumo Ketiduran Selama 2 Menit, Ini Bahaya Deep Sleep

Lokasi kecelakaan bus pariwisata d tol Sumo, Senin (16/5/2022) pagi.Dokumentasi Ditlantas Polda Jatim Lokasi kecelakaan bus pariwisata d tol Sumo, Senin (16/5/2022) pagi.

Sopir bus maut PO Ardiansyah yang menewaskan 14 penumpang disebut sempat terlelap dua menit saat mengemudi di Jalan Tol Surabaya – Mojokerto, Senin (16/5/2022).

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, kondisi yang dialami Ade dimungkinkan adalah deep sleep. Sebab, sebelum menabrak VMS hingga pecah ban, sopir dalam kondisi tidak sadar.

Padahal bus sempat bergesekan dengan guardrail sekitar 100 meter.

 

Baca juga: Sopir Bus Maut di Tol Sumo Ketiduran Selama 2 Menit, Ini Bahaya Deep Sleep

4. Ini Beda Marka Garis Jalan Berwarna Putih dan Kuning

Marka jalan berupa garis putus-putus berwarna kuningDok. Kementerian PUPR Marka jalan berupa garis putus-putus berwarna kuning

Saat berkendara, pengguna kendaraan bermotor pastinya sering bertemu dengan marka jalan. Marka jalan yang berupa garis ini berfungsi untuk memberi informasi kepada pengendara, misalnya garis tidak putus berarti kendaraan tidak boleh berpindah lajur.

Manfaat marka jalan juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 1993, tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, Pasal 19 ayat 1:

(1) Marka jalan berfungsi untuk mengatur lalu lintas atau memperingatkan atau menuntun pemakai jalan dalam berlalu lintas di jalan.

Baca juga: Ini Beda Marka Garis Jalan Berwarna Putih dan Kuning

5. Bayar Tol Tak Perlu Lagi Berhenti, MLFF Segera Gantikan Kartu Tol

Pantauan lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek UtamaDOK. JASA MARGA Pantauan lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama

Pembayaran jalan tol dengan transaksi nontunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) bakal menggantikan sistem pembayaran tradisional yang harus berhenti di lokasi gerbang tol.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, rencananya sistem pembayaran MLFF akan diperkenalkan di jalan tol dan akan diterapkan secara penuh pada akhir tahun ini atau paling lambat pada 2023.

Budi pun menagih rencana ini kepada pihak terkait seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Menurutnya, sistem MLFF ini memang sudah dilakukan simulasi sebelumnya dan saat ini masih dalam proses research and development dari pihak terkait.

Baca juga: Bayar Tol Tak Perlu Lagi Berhenti, MLFF Segera Gantikan Kartu Tol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com